Tingginya angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2022 secara umum masih menjadi dampak dari adanya pandemi Covid-19 yang sempat mengancam seluruh dunia.
Tidak terkecuai pandemi Covid-19 yang melanda provinsi Jawa Timur. Sampai pada tahun 2022, dampaknya menyebabkan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan yang cukup signifikan Per September 2022.
Jumlah penduduk miskin di provinsi Jawa Timur mencapai 4,236 juta orang. Dibandingkan Maret 2022, jumlah penduduk miskin meningkat 55,22 ribu orang atau 10,49 Persen dari total penduduk Jawa Timur.
Kabupaten Sampang memiliki angka persentase kemiskinan tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di kabupaten tersebut mencapai 21,61 persen pada September 2022.
Namun meski demikian, angka tersebut lebih rendah dibanding posisi September 2021 yang mencapai 23,76 persen.
Daerah (Kabupaten/kota) dengan angka persentase kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Sampang yakni 21,61 persen. Diikuti Kabupaten Bangkalan dengan persentase penduduk miskin sebesar 19,44 persen.
Sementara Kabupaten Sumenep dengan persentase kemiskinan 18,76 persen. Lalu Diikuti dengan Kabupaten Probolinggo yang mencapai 17,12 persen.
Urutan kelima ditempati oleh Kabupaten Tuban dengan persentase kemiskinan 15,02 persen, kemudian kabupaten Ngawi yang mencpai 14,15 persen.
Di posisi nomor tujuh ada Kabupaten Pamekasan dengan persentase kemiskinan 13,93 persen, urutan ke delapan kabupaten Pacitan dengan tingkat persentase kemiskinan 13,80 persen.
Di urutan ke Sembilan adalah kabupaten Bondowoso dengan angka kemiskinan 13,47 persen dan yang terakhir adalah Kabupaten Lamongan dengan persentase kemiskinan 12,53 persen.
Secara keseluruhan dari 10 daerah penyumbang kemiskinan di Jawa timur pada september 2022 rata-rata persentase kemiskinan mencapai 11,9 persen.
Oleh : Mauli Fikr