Ribuan petugas gabungan diterjunkan untuk mengawal fase transisi yang berlangsung selama satu pekan pascaberakhirnya PSBB Malang Raya. Petugas akan mendisiplinkan warga untuk taat protokol COVID-19.
“Personel gabungan jumlahnya kurang lebih 3.308, terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP, Dishub. TNI sendiri mendekati 1.200 personel,” terang Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel (Inf) Zainuddin kepada wartawan usai rakor di kantor Bakorwil Malang Jalan Terusan Ijen, Minggu (31/5/2020).
Danrem menegaskan, personel gabungan bertugas untuk mengingatkan masyarakat agar patuh terhadap protokol COVID-19. Seperti memakai masker saat di luar rumah dan jaga jarak.
“Kita hanya mendisiplinkan orang saja, yang dikhawatirkan itu masyarakat euforia. Kita lihat saja, Korea Selatan, habis lockdown, buka, kena lagi. Tapi yang paling penting, di hulu, membangun kesadaran masyarakat sangat penting,” tegas Danrem.
Ribuan personel ini, lanjut Danrem, akan ditempatkan di sejumlah titik. Seperti pusat keramaian, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan atau mal, pasar, hingga restoran.
“Namun di setiap tempat tersebut, kebutuhan personel akan disesuaikan. Paling banyak di tempat wisata itu. Itu fleksibel, ada yang statis dan mobile (bergerak),” beber Danrem.
Dalam kesempatan itu, Danrem memberikan sinyal akan dibukanya obyek wisata. Akan tetapi penerapan pengamanan akan menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Nanti skema akan kita tinjau, di tempat wisata, karena masing-masing objek berbeda. Tergantung keunikan objek itu, nanti bisa juga sistem jalur. Tidak bersimpangan,” jelas Danrem.
Pascapenerapan PSBB yang berakhir 30 Mei 2020, Malang Raya bersiap memasuki fase transisi new normal. Sesuai kesepakatan tiga kepala daerah di Malang Raya dan restu Gubernur Jawa Timur, fase transisi akan berlangsung selama 7 hari.