Thejatim.com — Dunia pendidikan saat ini tengah mengalami perubahan pesat, terutama dengan hadirnya teknologi digital yang mendorong berbagai aspek pembelajaran menjadi lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan. Merespons perkembangan ini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) menyelenggarakan rangkaian pelatihan bertema inovasi pembelajaran berbasis teknologi dan pendekatan kreatif abad 21.
Bekerja sama dengan MTs Miftahul Ulum Kemlagi, kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025, dan berlangsung penuh dari pagi hingga sore hari. Tak kurang dari 52 guru dari berbagai satuan pendidikan dan jenjang hadir secara langsung, mengikuti pelatihan yang dikemas secara interaktif, aplikatif, dan inspiratif.
Kegiatan ini mengusung tiga tema utama yang saling berkaitan dan menjadi isu sentral dalam pengembangan kompetensi guru saat ini, yaitu:
- Pelatihan Penyusunan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan (AI)
- Workshop Inovasi Media Pembelajaran Abad 21 Berbasis Joyful Learning dengan Konsep Gamifikasi
- Pelatihan Guru Merancang Pembelajaran Berbasis AI melalui Aplikasi MagicSchool.AI
Sambutan Ketua Yayasan: Sinergi Dunia Akademik dan Praktik Pendidikan
Rangkaian pelatihan dibuka secara resmi oleh Dr. Hendratno, M.Hum., selaku Ketua Yayasan Miftahul Ulum. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan institusi akademik dalam membangun ekosistem pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kolaborasi seperti ini bukan hanya memperluas wawasan guru, tapi juga memperkuat semangat inovasi di sekolah. Teknologi seperti AI bukan lagi sesuatu yang asing—ia justru bisa menjadi sahabat guru, membantu merancang pembelajaran dan evaluasi yang lebih kontekstual dan bermakna. Guru harus siap bertransformasi, bukan hanya secara teknis, tetapi juga secara cara pandang terhadap pembelajaran,” ujar Dr. Hendratno di hadapan seluruh peserta dan tim pemateri.
Hadirkan Para Pakar dari UNESA

Untuk menyukseskan kegiatan ini, FIP UNESA menurunkan tim pengajar dan praktisi dari berbagai bidang keahlian yang saling melengkapi. Para narasumber yang hadir antara lain:
- Dr. Ari Khusumadewi, M.Pd. – Ahli evaluasi pembelajaran
- Mila Yunita, M.Pd. – Praktisi pendidikan digital
- Dr. Syahidul Haq, M.Pd. – Peneliti teknologi pembelajaran
- Prof. Dr. Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd. – Guru besar teknologi pendidikan
- Dr. Utari Dewi, S.Sn., M.Pd. – Desainer pembelajaran dan media interaktif
- Nadia Lutfi Choirunnisa, S.Pd., M.Pd. – Fasilitator MagicSchool.AI dan pengembang media digital
- Ali Fakhrudin, M.Pd. dan Melia Dwi Widayanti, M.Pd. – Instruktur dan fasilitator joyful learning serta gamifikasi

Ketujuh pemateri tersebut menyampaikan materi dari berbagai sudut pendekatan, mulai dari penguatan konsep evaluasi pembelajaran, pemanfaatan AI dalam menyusun perangkat ajar, hingga strategi menghidupkan suasana belajar dengan pendekatan permainan (gamifikasi) yang menyenangkan.
Materi Kaya dan Praktik Langsung
Peserta pelatihan tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga diajak aktif terlibat dalam diskusi, praktik, dan simulasi secara langsung. Beberapa poin penting yang dibahas dalam pelatihan ini antara lain:
- Prinsip dasar evaluasi pembelajaran berbasis kompetensi dan bagaimana AI dapat membantu dalam menyusun soal, rubrik, serta penilaian yang lebih efisien dan akurat.
- Eksplorasi platform MagicSchool.AI sebagai alat bantu guru dalam merancang RPP, evaluasi, dan rubrik pembelajaran berbasis kurikulum.
- Konsep joyful learning dan strategi gamifikasi dalam pembelajaran—bagaimana menyisipkan unsur permainan yang mendidik untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar siswa.
Peserta tampak bersemangat ketika diminta membuat draf soal berbasis kompetensi, menyusun RPP dengan bantuan AI, dan merancang media interaktif yang dapat langsung mereka gunakan di kelas. Kegiatan ini benar-benar menjembatani antara kebutuhan praktis guru dan kemajuan teknologi pendidikan yang terus berkembang.
Testimoni Peserta: Pembelajaran Jadi Lebih Ringan dan Bermakna
Beberapa guru menyampaikan kesan positif terhadap pelatihan ini. Seorang peserta menyebutkan:
“Biasanya saya membuat soal secara manual, memikirkan indikator, mencari stimulus—cukup menyita waktu. Tapi di pelatihan ini saya belajar bagaimana AI bisa menjadi alat bantu yang cepat dan tetap relevan. Sangat membuka wawasan.”
Guru lainnya menambahkan:
“Saya baru pertama kali mencoba gamifikasi dalam pembelajaran. Ternyata tidak rumit, dan siswa pasti akan lebih antusias kalau cara belajarnya dibuat seperti permainan. Terima kasih kepada tim UNESA, ini sangat membekali kami!”
Komitmen UNESA: Pendidikan Digital dan Humanis
Di akhir kegiatan, perwakilan tim FIP UNESA menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah akhir, melainkan titik awal dari pendampingan berkelanjutan. UNESA membuka ruang komunikasi lanjutan bagi para guru yang ingin berkonsultasi atau mengembangkan perangkat ajarnya secara lebih mendalam.
“Kami percaya bahwa pendidikan masa depan tidak bisa lepas dari teknologi. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana teknologi itu digunakan untuk memperkuat sisi manusiawi dalam pembelajaran—membangun relasi, memantik rasa ingin tahu, dan membantu siswa tumbuh sebagai pembelajar seumur hidup,” ujar salah satu narasumber.
Penutup: Guru sebagai Inovator Masa Depan
Melalui kegiatan ini, MTs Miftahul Ulum Kemlagi bersama FIP UNESA menunjukkan bahwa semangat berinovasi di dunia pendidikan tetap menyala. Guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi juga desainer pengalaman belajar. Dengan teknologi sebagai alat bantu, dan pendekatan menyenangkan sebagai strategi, pembelajaran dapat menjadi sesuatu yang dinanti-nanti oleh siswa setiap harinya. Rangkaian pelatihan ini bukan hanya membawa teknologi ke ruang kelas, tetapi juga menyentuh paradigma berpikir para guru: bahwa pembelajaran abad 21 membutuhkan kreativitas, keberanian untuk mencoba hal baru, dan kemauan untuk terus belajar.