Thejatim.com – Kemiskinan Jawa Timur 2024 tercatat sebanyak 3,98 juta jiwa, menurun dibanding 2023 yang mencapai 4,18 juta jiwa. Meski tren menurun, distribusi kemiskinan masih terkonsentrasi di sejumlah daerah. Malang, Jember, dan Sampang menjadi tiga besar daerah dengan jumlah penduduk miskin tertinggi, hal ini mencerminkan tidak meratanya pembangunan ekonomi pemerintah daerah.
Kabupaten Malang menempati posisi pertama dengan 240,14 ribu jiwa atau 6,03% dari total penduduk miskin Jawa Timur. Menyusul Jember dengan 224,77 ribu jiwa 5,64%, yang masih bergantung pada sektor pertanian. Sampang menempati urutan ketiga dengan 214,32 ribu jiwa 5,38%, menggambarkan rapuhnya struktur ekonomi Madura.
Di posisi keempat hingga keenam ada Probolinggo 197,11 ribu jiwa, Sumenep 196,42 ribu jiwa, dan Bangkalan 190,94 ribu jiwa. Sementara peringkat ketujuh hingga kesepuluh ditempati Tuban, Kediri, Bojonegoro, dan Lamongan, masing-masing menyumbang lebih dari 140 ribu jiwa penduduk miskin. Meski relatif lebih rendah, angka ini tetap signifikan bagi beban sosial-ekonomi daerah.
Karakter kemiskinan Jawa Timur 2024 menunjukkan dominasi kawasan atau wilayah bagian pantura dan Madura yang masih bergantung pada sektor primer.
Berikut rincian jumlah penduduk miskin di 10 daerah tertinggi se Jawa Timur pada tahun 2024:
- Kab. Malang Penduduk Miskin 240,14, rasio 6,03%
- Kab. Jember Penduduk Miskin 224,77, rasio 5,64%
- Kab. Sampang Penduduk Miskin 214,32, rasio 5,38%
- Kab. Probolinggo Penduduk Miskin 197,11, rasio 4,95%
- Kab. Sumenep Penduduk Miskin 196,42, rasio 4,93%
- Kab. Bangkalan Penduduk Miskin 190,94, rasio 4,79%
- Kab. Tuban Penduduk Miskin 171,24, rasio 4,30%
- Kab. Kediri Penduduk Miskin 159,27, rasio 4,00%
- Kab. Bojonegoro Penduduk Miskin 147,33, rasio 3,70%
- Kab. Lamongan Penduduk Miskin 146,98, rasio 3,69%