Thejatim.com – Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat menjadi penopang utama perekonomian Kabupaten Sumenep dengan kontribusi rata-rata di atas 30% dalam lima tahun terakhir. Pada 2020 menyumbang sebesar 33,2% dari total PDRB, lalu perlahan turun menjadi 31,3% pada 2024.
Dengan demikian, pertanian kehutanan, dan perikanan terindikasi tidak lagi mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Sumenep. meski dari sisi nilai, sektor pertanian Sumenep menunjukkan tren peningkatan, dari Rp7,81 triliun pada 2020 menjadi Rp8,53 triliun pada 2024. Namun, laju pertumbuhan mulai kehilangan momentum dan semakin melemah.
Pertumbuhan Sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan sempat mencatat kinerja bagus terkahir kali 3,7% pada tahun 2022, pertumbuhan melambat ke 2,9% di 2023 dan hampir stagnan pada 2024 dengan hanya 0,2%.
Hal ini memberi sinyal bahwa ekspansi sektor primer menghadapi titik jenuh tanpa adanya inovasi atau diversifikasi. ini juga berindikasi bahwa pemerintah daerah tidak punya komitmen dan kinerja yang serius untuk tetap menjaga konsistensi petumbuhan di sektor ini.
Kondisi tersebut menggambarkan sebuah paradoks bagi Sumenep, Pertanian, kehutanan, dan perikanan mampu berkontribusi besar pertanian terhadap PDRB. Di satu sisi, sektor ini menjaga fondasi ekonomi pedesaan dan menyerap tenaga kerja luas, terutama di wilayah kepulauan.



