Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

DPRD Surabaya Kawal Pinjaman Rp3,15 Triliun untuk Infrastruktur Kota

TheJatim.com – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, memastikan Kota Surabaya sudah memenuhi seluruh persyaratan untuk mengajukan pembiayaan alternatif melalui pinjaman daerah senilai Rp3,15 triliun. Kepastian itu diperoleh setelah DPRD melakukan konsultasi ke Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta, pekan lalu.

“Berdasarkan dokumen yang diterima Kemendagri, Kemenkeu, dan Bappenas serta studi kelayakan yang ada, Surabaya sangat memenuhi syarat untuk mengambil pembiayaan alternatif,” ujar Arif Fathoni atau yang akrab disapa Mas Toni, Senin (22/9/2025).

Pinjaman tersebut akan diajukan pada periode 2026–2027. Rinciannya, Rp2,71 triliun melalui PT SMI dan Rp447,8 miliar melalui Bank Jatim. Dana segar ini rencananya dipakai untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur strategis, seperti pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), pelebaran Jalan Wiyung, pembangunan Flyover Dolog, pembangunan Saluran Diversi Gunungsari, pemasangan PJU, pembangunan Jalan Tembus Dharmahusada, hingga penanganan genangan air di beberapa titik.

Baca Juga:  Armuji Desak Polisi Usut Tuntas Tipu-Tipu Rumah Ratusan Warga

Menurut Mas Toni, pembiayaan alternatif yang dikelola dengan baik akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi kota. Ia mencontohkan proyek Saluran Diversi Gunungsari yang ditargetkan rampung 2025, diyakini mampu memunculkan pusat usaha baru dan membuka lapangan kerja bagi warga.

“Kami optimistis di 2026 masyarakat Surabaya sudah bisa merasakan dampaknya,” katanya.

DPRD Surabaya menegaskan akan mengawal ketat pelaksanaan pinjaman tersebut agar sesuai dengan perencanaan. Seluruh fraksi disebut akan menugaskan anggotanya untuk terlibat aktif dalam pengawasan proyek.

Baca Juga:  Surabaya Juara Umum Porprov Jatim 2025, Siap Jadi Tuan Rumah 2027

“Seluruh fraksi akan menugaskan anggotanya untuk memastikan pinjaman alternatif ini berjalan sesuai antara perencanaan dan pelaksanaan,” tegas Mas Toni.

Selain itu, ia mengingatkan pentingnya Surabaya bersiap menghadapi dinamika pembangunan nasional, termasuk pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) pada 2028. Menurutnya, Surabaya harus berkolaborasi erat dengan daerah penyangga seperti Sidoarjo dan Gresik.

Baca Juga:  Surabaya Luncurkan 153 Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonomi Warga

“Surabaya dan daerah penyangganya, seperti Sidoarjo dan Gresik, harus berkembang bersama. Kami berharap gubernur bisa menjadi jembatan kolaborasi tiga daerah ini,” tambahnya.

Mas Toni juga menekankan agar APBD Surabaya 2026 tetap menjadi instrumen utama mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus pengentasan kemiskinan. Sektor ekonomi kreatif, terutama gaming city, menurutnya patut mendapat perhatian khusus.

“Dengan dukungan pembiayaan alternatif dan APBD yang tepat, Surabaya dapat memperkuat pembangunan infrastruktur sekaligus memacu tumbuhnya ekonomi kreatif dan kualitas sumber daya manusia,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT