Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Nasrawi Inspirasi Ribuan Mahasiswa Baru UM Surabaya Lewat Pesan Perubahan

TheJatim.com – Suasana semarak mewarnai penyambutan sekitar 4.000-an mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun akademik 2025/2026. Acara ini digelar dengan mengusung tema besar MOX 2025 “Bebas, Terbang Mengudara!” dan tema ORDIK 2025 “Sayap Muda, Arahkan Perubahan.”

Kegiatan yang berlangsung di Kampus Sejuta Inovasi ini dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep., FisQua, Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono, M.M., para Wakil Rektor, dosen, biro, serta civitas akademika UM Surabaya. Turut hadir pula Wakil Ketua MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., yang memberikan motivasi sekaligus kuliah umum.

Dalam kesempatan itu, Presiden Mahasiswa BEM KM UM Surabaya, Nasrawi, menyampaikan sambutan penuh semangat yang menggugah para mahasiswa baru. Ia membuka dengan ungkapan syukur kepada Allah SWT dan salam hormat kepada seluruh pimpinan kampus serta tamu kehormatan.

“Puji tak terbagi, puja tak terhingga, serta rasa syukur tak terukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih tak pilih kasih, Maha Penyayang tak pandang sayang, Maha Pencinta yang telah memberikan cinta di antara kita civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya,” ucapnya.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Tertibkan 155 Reklame Ilegal Sasar Pusat Kota
Nasrawi Inspirasi Ribuan Mahasiswa Baru UM Surabaya Lewat Pesan Perubahan

Nasrawi menegaskan bahwa di tangan para mahasiswa baru terdapat masa depan bangsa. Mereka, kata dia, memiliki tanggung jawab besar untuk menegakkan ilmu, meneguhkan iman, dan menyalakan api perubahan.

Ia kemudian merefleksikan pemikiran Eko Prasetyo yang menurutnya penting bagi kebangkitan gerakan mahasiswa. Ada tiga poin utama yang ia sampaikan:

1. Mahasiswa tidak boleh terjebak dalam zona nyaman. Terlalu banyak mahasiswa hanya sibuk mengejar nilai dan ijazah, tetapi lupa dengan tanggung jawab sosialnya. Sejatinya mahasiswa bukan pencari gelar, tetapi pemimpin perubahan.

2. Sejarah lahir dari dunia intelektualisme. Ia mencontohkan KH. Ahmad Dahlan, Bung Karno, Tan Malaka, hingga Widji Thukul sebagai tokoh yang berani melawan arus karena yakin mahasiswa adalah ujung tombak perubahan.

Baca Juga:  Satu Alamat Banyak KK, DPRD Surabaya Desak Audit Data Kependudukan

3. Mahasiswa harus kritis, kreatif, dan solutif. Di era pasca-kebenaran, mahasiswa dituntut untuk mampu menjawab tantangan zaman dengan gagasan segar dan keberanian berpikir.

“Hal ini sejalan dengan tema besar Bebas, Terbang Mengudara yang ingin kita tegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh terkungkung dalam sekat-sekat sempit. Kita harus membebaskan pikiran dari kebodohan, membebaskan jiwa dari ketakutan, dan membebaskan langkah dari belenggu yang menghalangi cita-cita,” lanjutnya.

Nasrawi juga menekankan bahwa dari bangku kuliah UM Surabaya akan lahir dokter yang menyembuhkan umat, teknokrat dan insinyur yang membangun negeri, guru dan pendidik yang mencerdaskan bangsa, pengusaha yang menggerakkan ekonomi rakyat, ilmuwan pencipta teknologi masa depan, hingga pemimpin bangsa yang menegakkan keadilan, semuanya berangkat dari idealisme darah muda.

Mengutip Tan Malaka dalam Madilog, ia mengingatkan: “Bila kaum terpelajar merasa terlalu tinggi untuk berbaur dengan masyarakat, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.”

Baca Juga:  BHS Minta Puskesmas Tanggap Pencemaran Lingkungan, Akibat PT SJL

Pesan ini, menurutnya, adalah tamparan keras bagi mahasiswa agar tidak melupakan rakyat. Ia juga menegaskan sabda Rasulullah SAW: “Khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya).

“Menjadi mahasiswa haruslah anggun dalam moral, unggul dalam intelektual, dan radikal dalam gerakan!” tegasnya disambut tepuk tangan meriah ribuan mahasiswa baru.

Menutup sambutannya, Nasrawi mengobarkan pekikan perjuangan mahasiswa yang menjadi tradisi gerakan di seluruh Indonesia.

“Diam, tunduk ditindas, atau bangkit melawan. Karena mundur adalah sebuah pengkhianatan. Salam cinta, salam juang, bersama BIMA UM Surabaya kita berjuang! Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Pendidikan Indonesia! Hidup Perempuan yang Melawan!” serunya dengan tangan kiri terangkat, diikuti gemuruh balasan mahasiswa baru.

Penyambutan mahasiswa baru UM Surabaya tahun 2025/2026 ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum penting untuk menegaskan peran mahasiswa sebagai garda terdepan perubahan bangsa.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT