Thejatim.com – Orang kafir Makkah pernah berkata, “Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah peringatan, maksudnya sebuah kitab dari orang-orang yang dahulu, yakni dari kitab-kitab yang diturunkan kepada orang-orang yang dahulu, benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang mukhlis, yakni ikhlas beribadah, semata-mata hanya karena Allah SWT.”
Mereka sudah pernah berjanji katanya mau beriman, tapi pada akhirnya mereka mengingkari kitab yang diturunkan kepada mereka, yaitu Al-Qur’an kitab yang lebih mulia daripada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Kelak mereka akan mengetahui akibat dari kekafiran dan keingkaran mereka itu.
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلْمُرْسَلِينَ
“Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul.” (QS. As-Shaffat: 171)
Dan sesungguhnya telah tetap janji kami, sudah dari dulu titahku memberi pertolongan, pertolonganku akan aku berikan kepada para hamba utusan-Ku. Kata Allah, “Titahku pasti akan terjadi, bahwa para Rasul pada akhirnya menang. Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang.” Janji tersebut sebagaimana yang diungkapkan pada ayat berikutnya:
إِنَّهُمْ لَهُمُ ٱلْمَنصُورُونَ
“(Yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan.” (QS. As-Shaffat: 172)
Sesungguhnya mereka pasti mendapat pertolongan, dan sesungguhnya tentara Kami (orang mukmin) itulah yang pasti menang, yakni mengalahkan orang-orang kafir dengan argumentasi.
Makanya, saya tidak pernah khawatir, kalau orang muslim beradu argumen dengan non-muslim, karena yang menang pasti hujjah (argumentasi) Islam. Jika dengan hujjah (argumentasi), orang mukmin tidak mendapat kemenangan atas orang kafir di dunia, maka akan mendapatkan kemenangan di akhirat.
Seperti dulu ketika kita mengusir Belanda, ada yang memang sampai menyaksikan kemerdekaan, dan ada yang terbunuh. Dan yang terbunuh itu pasti mendapatkan kemenangan di akhirat.
Maka berpalinglah kamu dari mereka (orang kafir Makkah), sampai suatu ketika Dia memerintahkan untuk memerangi mereka. Dan terangkanlah kepada mereka apabila azab turun kepada mereka, maka kelak mereka akan mengetahui akibat dari kekafiran mereka.
Maka mereka mengatakan dengan nada yang mengejek, “Kapan turunnya azab itu?”
Jadi orang kafir yang kurang ajar, “Kekafiranmu bakal disiksa Allah!” Dia malah tanya, “Disiksanya kapan?” Dasar orang kacau.
Lalu, Allah berfirman dan mengancam mereka yang mengatakan demikian, “Maka apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan?” Maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maksudnya di tengah-tengah mereka. Maka amat buruklah hari-hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu.
*Disadur dari pengajian KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.