TheJatim.com, PAMEKASAN – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Pamekasan mengeluarkan seruan resmi kepada seluruh kalangan pesantren untuk meramaikan tagar #BoikotTrans7 sebagai bentuk protes terhadap tayangan yang dinilai provokatif dan mencemarkan nama baik Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Dalam pernyataannya, Ketua RMI PCNU Pamekasan KH. Taufiqurrahman Khozîn, S.Pd.I menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk solidaritas moral untuk menjaga kehormatan pesantren dari upaya-upaya yang mendiskreditkan lembaga pendidikan Islam.
“RMI PCNU Pamekasan menghimbau kepada seluruh insan pesantren agar meramaikan tagar #BoikotTrans7, sebagai respon atas tayangan provokatif yang telah mencemarkan nama baik Pondok Pesantren Lirboyo,” tegas KH. Taufiqurrahman Khozîn dalam pernyataan resminya.
Melalui seruan ini, RMI menunjukkan kepedulian terhadap martabat pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pembentukan karakter bangsa. RMI menilai, pemberitaan yang tidak berimbang dapat menimbulkan stigma negatif terhadap dunia pesantren yang sesungguhnya memiliki kontribusi besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejak seruan tersebut beredar, dukungan terhadap #BoikotTrans7 terus mengalir di media sosial. Banyak santri, alumni, dan simpatisan pesantren di berbagai daerah ikut menyuarakan kekecewaan mereka terhadap tayangan yang dianggap merugikan nama baik pesantren.
RMI PCNU Pamekasan menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk kebencian terhadap media, melainkan panggilan moral untuk menjaga marwah pesantren dari narasi yang menyesatkan dan merusak kepercayaan publik. (Rul/Hdr)