Jumat, 7 November 2025
Image Slider

Bangunan Tutupi Saluran Air di Tanjungsari, Wali Kota Surabaya Geram

TheJatim.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta agar bangunan rumah warga yang berdiri di atas saluran air di kawasan Jalan Tanjungsari segera dibongkar. Permintaan itu disampaikan setelah Eri melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik genangan air di Kota Surabaya pada Rabu (5/11/2025) malam.

Dalam sidak tersebut, Eri meninjau beberapa kawasan yang kerap terdampak banjir, di antaranya Jalan Jemursari, Jalan Sidosermo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Tidar, Jalan Embong Malang, Jalan Pacuan Kuda, Jalan Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Asemrowo, dan beberapa titik lainnya.

Baca Juga:  Surabaya Terapkan Belajar Daring Empat Hari Demi Keamanan Anak

Saat berada di Jalan Tanjungsari, Eri menemukan sejumlah bangunan warga yang berdiri menutupi saluran air, sehingga menghambat aliran. Ia didampingi oleh Camat Sukomanunggal Dwi Anggara Widya Sukma dan Camat Asemrowo Khusnul Amin untuk meninjau langsung kondisi di lapangan.

“Tolong dicek lagi ke BPN, jangan sampai ada bangunan di luar batas tanah. Ini sudah puluhan tahun menghalangi jalannya air. Bagaimana bisa menyelesaikan banjir kalau masih ada seperti ini?” ujar Eri dengan nada tegas.

Ia kemudian menginstruksikan para camat untuk segera mengimbau warga agar memundurkan bangunan rumah mereka sesuai batas kepemilikan tanah.

Baca Juga:  Eri Tutup Parkir Toko Modern di Dharmahusada Gara-gara Tak Ada Jukir Resmi

“Kalau saluran ditutupi rumah, ya air tidak bisa mengalir. Saya minta camat dan LPMK kumpulkan warga, ingatkan rumahnya harus mundur sesuai surat tanahnya,” ujarnya.

Selain itu, Eri juga menegaskan agar warga tidak membangun jembatan sembarangan di atas saluran air, karena dapat menghambat aliran dan memperparah genangan.

“Jangan buat jembatan di sini, airnya jadi tertutup. Sudah, dibongkar saja,” perintahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa penyebab utama genangan di kawasan Tanjungsari adalah sempitnya saluran serta posisi beberapa rumah yang terlalu menjorok ke jalan.

Baca Juga:  Revitalisasi Pasar Jadi Rusun Terpadu, Solusi Krisis Hunian

“Salurannya kecil dan banyak rumah yang maju ke jalan. Aliran ke muara juga tersendat,” ungkap Syamsul.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Surabaya berencana melakukan pelebaran saluran air menggunakan box culvert pada tahun depan. Dengan pelebaran itu, aliran air akan diarahkan ke timur Jalan Asem Mulya, lalu mengalir menuju saluran Greges dan Bozem Morokrembangan.

“Rencananya tahun depan kita lebarkan salurannya supaya air bisa mengalir lancar,” tutupnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT