TheJatim.com – Kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo tahun ini memang patut diapresiasi. Namun, menurut Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Probolinggo, pemerintah daerah dinilai terlalu cepat berbangga diri, sebab capaian tersebut masih di bawah rata-rata provinsi dan belum menyentuh target pembangunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur yang dirilis pada 5 November 2025, IPM Kabupaten Probolinggo tercatat sebesar 71,65. Angka itu menempatkan Probolinggo di peringkat ke-32 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, di bawah Situbondo dan Bondowoso. Sementara rata-rata IPM provinsi tercatat 76,13.
Ketua II PC PMII Probolinggo, Achmad Syaifuddin atau akrab disapa Apod, menilai capaian tersebut menunjukkan kinerja pemerintah daerah belum maksimal. Ia mengingatkan bahwa target IPM tahun 2025 dalam RPJMD Kabupaten Probolinggo 2025–2030 sebesar 71,86, sementara hasil yang dicapai masih kurang 0,21 poin dari target.
“Jangan dianggap remeh meski selisihnya kecil. Angka 0,01 dalam IPM itu mewakili lebih dari satu juta penduduk Probolinggo,” ujar Apod, Rabu (12/11/2025).
“Pemerintah Kabupaten Probolinggo kali ini tidak kompeten. Mereka yang menargetkan, tapi juga mereka yang gagal mencapainya,” imbuhnya.
Ia menambahkan, IPM diukur melalui tiga komponen utama, diantaranya umur harapan hidup (UHH) yang naik dari 73,93 menjadi 74,10 tahun, harapan lama sekolah (HLS) dari 12,64 menjadi 12,80 tahun, dan rata-rata lama sekolah (RLS) dari 6,31 menjadi 6,43 tahun pada 2025. Meski mengalami peningkatan di semua indikator, hasil tersebut dinilai belum cukup signifikan untuk memperbaiki posisi Probolinggo di tingkat provinsi.
Apod juga menyoroti bahwa pemerintah daerah kerap memperoleh penghargaan atas penyerapan anggaran terbaik di Jawa Timur, namun belum mampu menunjukkan hasil konkret dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya berharap pemerintah tidak hanya bangga dengan penghargaan, tapi juga fokus pada hasil nyata. Supaya seimbang antara kerja dan capaian. Jangan sampai hanya seperti tong kosong nyaring bunyinya,” pungkasnya.



