TheJatim.com – Pemerintah Kota Surabaya mulai menyusun langkah cepat setelah 15 siswa SMP di kawasan Jalan Kunti terdeteksi positif menggunakan narkoba. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa penanganan kasus ini tidak berhenti pada rehabilitasi, tetapi juga pada pemutusan jaringan yang menyasar kalangan pelajar.
“Kami akan memastikan anak-anak ini mendapat pendampingan penuh,” ujar Eri.
Ia menambahkan bahwa Pemkot juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menelusuri jalur peredaran narkoba yang beroperasi di lingkungan sekolah.
Ketua Bidang Pencegahan Kenakalan Remaja Karang Taruna Kota Surabaya, Harun Rosyid, menyampaikan bahwa perlindungan anak seharusnya dimulai dari keluarga. Ia mendorong adanya program edukasi yang lebih terarah bagi orang tua.
“Orang tua harus bisa membaca perubahan anak sejak awal. Ini penting agar ada komunikasi yang sehat di rumah,” katanya kepada The Jatim, Selasa (25/11/2025).
Harun menilai koordinasi antarinstansi masih belum berjalan maksimal. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan hanya akan berjalan optimal bila lintas sektor memiliki rencana kerja terpadu, bukan berjalan sendiri-sendiri.
Menurutnya, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BNNK, dan perangkat daerah terkait perlu duduk bersama menentukan langkah konkret yang bisa dijalankan serentak.
Ia juga meminta Dinas Pendidikan memperkuat program Sekolah Bersinar (Bersih Narkoba). Harun menegaskan bahwa program tersebut tidak boleh berhenti pada seremoni.
“Sekolah harus punya kurikulum edukasi narkoba yang jelas, guru BK perlu dilatih, dan penyuluhan dari BNN harus rutin menyasar kampung-kampung rawan,” ujarnya.
Karang Taruna, lanjutnya, siap turun langsung untuk mendukung sosialisasi tersebut. Selain pemerintah, Harun mengajak komunitas pemuda, organisasi masyarakat, dan berbagai elemen publik untuk ikut bergerak. Ia menyebut kampanye kreatif di media digital bisa menjadi cara yang relevan untuk menjangkau remaja.
“Kita harus menyampaikan pesan yang dekat dengan dunia mereka. Kalau pendekatannya tepat, dampaknya jauh lebih kuat,” tuturnya.
Harun berharap langkah terpadu ini mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan jauh dari ancaman narkoba, sekaligus mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga generasi muda Surabaya.
“Kami ingin semua pihak bergerak bersama, karena masa depan anak-anak Surabaya tidak boleh dikorbankan oleh narkoba,” kata Harun menegaskan.



