Rabu, 27 November 2024
Image Slider

AHY Pimpin Rapat Demokrat: Penentuan Arah Koalisi?

Thejatim – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan memimpin serangkaian pertemuan internal dengan anggota pengurus di tingkat pusat dan daerah guna menentukan arah koalisi mereka setelah resmi keluar dari Koalisi Perubahan.

Herzaky Putra Mahendra, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, mengumumkan bahwa pertemuan dengan anggota pengurus tingkat pusat akan diselenggarakan pada hari Senin (4/8) di kantor pusat Partai Demokrat di Jakarta.

“Kami berencana untuk mengadakan pertemuan dengan anggota pengurus di tingkat pusat pada hari Senin, 4 September,” ujar Herzaky dalam wawancara pada hari Minggu (3/9).

Baca Juga:  Adi Toegarisman Ajak Pecinta Sepeda untuk 'Mengayuh' Dukungan pada 14 Februari

Sementara itu, pertemuan dengan para pemimpin pengurus tingkat daerah akan dijadwalkan setelahnya. Herzaky menegaskan bahwa pertemuan-pertemuan ini akan memutuskan arah koalisi Partai Demokrat setelah keluar dari Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan.

“Setelah itu, keputusan akan diambil berdasarkan aspirasi masyarakat yang mendukung perubahan dan perbaikan,” tambahnya.

Partai Demokrat secara resmi mencabut dukungannya terhadap Anies dalam Pilpres 2024 pada Jumat (1/9). Keputusan ini diambil satu hari sebelum deklarasi Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar pada Sabtu (2/9).

Baca Juga:  Minta Maaf Ke Prabowo, Sandiaga Uno Pamit dari Gerindra

Partai Demokrat juga mengumumkan bahwa mereka keluar dari Koalisi Perubahan yang sebelumnya terdiri dari PKS dan NasDem yang masih mendukung Anies.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memprediksi bahwa Partai Demokrat memiliki potensi besar untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto.

Menurutnya, Partai Demokrat memiliki beberapa pilihan setelah keluar dari Koalisi Perubahan. Pilihan pertama adalah membentuk poros baru dengan PKS dan partai lainnya, bergabung dengan kelompok pendukung Prabowo Subianto, atau mungkin bergabung dengan koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.

Baca Juga:  PBNU: Warga NU Pilih Erick Thohir sebagai Cawapres 2024

Namun, Burhanuddin menilai bahwa potensi Demokrat untuk membentuk poros baru atau bergabung dengan Ganjar mungkin lebih kecil mengingat sejarah hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri.

“Jadi, potensi Partai Demokrat untuk bergabung dengan Prabowo lebih besar. Meskipun begitu, kita harus bersabar dan menunggu perkembangan lebih lanjut dari Partai Demokrat ke depan,” katanya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait
ADVERTISEMENT