thejatim – Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kini mulai mengalami kekeringan akibat kemarau panjang. Ketersediaan air bersih yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat pun kian menipis.
Melihat kondisi tersebut, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep melalui NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) melakukan penyaluran 30 ribu liter air bersih di Desa Prancak dan Desa Montorna Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Selasa, 24 Oktober 2023.
Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq mengatakan bahwa setiap tahunnya, beberapa wilayah di Sumenep memang langganan kekurangan air bersih saat kemarau panjang. Termasuk dua desa tersebut adalah salah satu daerah yang mengalami kekeringan akibat kemarau panjang.
Saat ini pun, lanjut Kiai Pandji, beberapa upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kekurangan tersebut belum sepenuhnya maksimal. Maka perlu melibatkan banyak pihak agar kekurangan air bersih yang dialami masyarakat dapat terpenuhi.
“Maka memang diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak. Termasuk PCNU melalui LAZISNU mengupayakan bagaimana menggerakkan elemen masyarakat untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan itu,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Kiai Pandji, sapaan lekatnya berharap, giat kemanusiaan itu lebih masif lagi dilakukan. Termasuk dengan banyak melibatkan instansi lain agar kebermanfaatannya juga makin dirasakan oleh masyarakat.
“Seperti yang Batuputih, kabarnya sekarang sudah ada pengeboran. Jadi kami berharap upaya-upaya ke depan yang dilakukan bisa jauh lebih konkret lagi,” tegasnya.
Pantauan media ini di lokasi, puluhan masyarakat Desa Prancak Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, berbondong-bondong membawa aneka wadah kecil hingga besar. Mereka berkerumun tertib untuk mendapatkan jatah air yang disalurkan dari bak truk pengangkut air bersih.
Lebih jauh, Ketua NU Care-LAZISNU Sumenep, Quraysi Makki mengatakan bahwa penyaluran air bersih ini dilakukan dengan melibatkan instansi pemerintah terkait. Yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep dan Pemdes setempat. Serta elemen struktur internal NU, di antaranya LPBI NU dan MWCNU Pasongsongan.
“Giat ini kami melibatkan BPBD, LPBI NU, dan MWCNU Pasongsongan serta Pemdes setempat,” ungkapnya saat diwawacarai usai penyaluran air bersih.
Desa Montorna dan Prancak dipilih sebagai lokasi penyaluran air, karena menurutnya, kebutuhan terhadap air bersih di daerah tersebut lebih mendesak daripada daerah lain. Kendati begitu, dirinya menegaskan akan melakukan penyaluran air bersih secara bertahap ke daerah-daerah lain yang juga membutuhkan.
Adapun titik lokasi penyaluran air bersih tersebut, dikatakan Quraysi, ditempatkan di lembaga pendidikan seperti Pesantren dan Madrasah. Namun pihaknya tak membatasi penggunaan air bersih kepada pihak tertentu.
“Pada intinya kami membantu dari pesantren untuk masyarakat. LAZISNU sebagai lembaga NU selalu hadir untuk kaum dhuafa, lebih-lebih masyarakat yang kini tengah membutuhkan air bersih,” tandasnya.
Salah seorang penerima manfaat air bersih, Hasbi (70) mengaku berterima kasih atas kepedulian NU Care-LAZISNU Sumenep. Bantuan air bersih itu, menurutnya sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
“Terimakasih LAZISNU Sumenep. Tentu ini sangat bermanfaat untuk kami dan warga. Semoga dibalas oleh Allah SWT dalam berjuang di jalan NU,” tandas Ketua PRNU Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan itu. (**