Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Banser Dikerahkan Siang Malam Bantu Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny

TheJatim.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H. Addin Jauharudin, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia hadir langsung dalam acara tahlilan dan doa bersama di kompleks pesantren, Senin (6/10/2025) malam.

Dalam suasana penuh keharuan, doa dipanjatkan bagi para santri dan korban yang meninggal dunia. Addin menyebut, duka ini bukan hanya milik keluarga pesantren, tetapi juga menjadi luka bagi seluruh kader Ansor di Indonesia.

“Sebagai khodimul Ansor, saya dan seluruh jajaran Pimpinan Pusat menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Addin, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga:  Jalur Gumitir Dibuka Lebih Cepat Khofifah Tegaskan Pemulihan Ekonomi

Menurutnya, musibah ini adalah takdir yang tak bisa diduga. Karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat doa dan menjaga kebersamaan agar pesantren dapat kembali pulih.

Selain menghadiri tahlilan, Addin juga memberikan apresiasi terhadap perjuangan para relawan dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang sejak hari pertama aktif membantu proses evakuasi korban.

“Evakuasi bukan tugas ringan. Mereka mungkin tak punya kemampuan teknis kebencanaan, tapi keberanian dan keyakinannya luar biasa. Banser bekerja bergantian 24 jam selama delapan hari,” katanya.

Baca Juga:  Realisasi Program "Dandan Omah" Capai 1.200 Unit, Pemkot Surabaya Optimis Tuntas November 2023

Addin menginstruksikan seluruh kader GP Ansor dan Banser untuk tetap siaga membantu proses pemulihan di lingkungan pesantren hingga benar-benar aman. Ia menegaskan, keluarga pesantren tidak akan dibiarkan berjalan sendiri.

“Pondok pesantren dan keluarga korban tidak sendirian. Sahabat Ansor dan Banser akan selalu membersamai,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Addin juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing informasi yang menyesatkan. Ia berharap semua pihak menjaga suasana tetap tenang dan tidak memperkeruh keadaan.

Baca Juga:  Komisi Informasi Jatim Umumkan Tujuh Puluh Badan Publik Informatif

“Kita harus berjabat tangan erat, tidak boleh gaduh. Ini adalah ujian dari Allah, dan kita harus menerimanya dengan ikhlas,” ujarnya.

Addin turut mengingatkan bahwa Pondok Pesantren Al Khoziny memiliki sejarah panjang dalam melahirkan ulama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. As’ad Syamsul Arifin. Karena itu, menurutnya, nama baik pesantren perlu dijaga dari opini negatif.

“Di tengah beragam kabar di media sosial, sahabat-sahabat harus aktif menyebarkan informasi yang benar. Jangan biarkan pesantren dan para kiai diserang isu yang tidak berdasar,” tutup Addin.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT