TheJatim.com — BEM Nusantara Jawa Timur (BEMNUS Jatim) menggelar kegiatan reflektif bertajuk “Refleksi Satu Tahun Prabowo-Gibran: Evaluasi, Harapan, dan Komitmen untuk Indonesia Maju” di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, Senin (20/10/2025). Agenda ini menjadi wadah evaluasi sekaligus ruang dialog kritis bagi mahasiswa terhadap jalannya pemerintahan satu tahun terakhir.
Puluhan mahasiswa dari berbagai daerah di Jawa Timur hadir dalam forum ini. Mereka tergabung dalam aliansi BEM Nusantara, bersama sejumlah aktivis dan tokoh muda yang peduli terhadap arah demokrasi di Indonesia.
Koordinator Daerah BEMNUS Jatim, Helvin Rosiyanda Putra, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah.
“Satu tahun ini adalah cermin arah pemerintahan ke depan. Mahasiswa harus hadir bukan sekadar penonton, tapi pengingat agar demokrasi tetap dijaga dan aspirasi rakyat tidak dikhianati,” ujar Helvin.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, dan sambutan dari perwakilan BEMNUS serta tamu undangan. Setelah itu, penampilan monolog teatrikal menggambarkan dinamika kekuasaan dan ancaman sikap anti-demokrasi, menambah suasana reflektif di ruangan.
Bagian inti acara diisi dengan diskusi terbuka bertajuk “Langkah Pemuda dalam Menyampaikan Solusi Responsif atas Maraknya Pemerintahan yang Nakal.” Diskusi dipantik oleh sejumlah perwakilan BEM daerah.
Di antaranya Pesma Deni Koordinator Aliansi BEM Banyuwangi, Ikhsan Presiden Mahasiswa dan Koordinator BEM Tulungagung, Alfatizie Presiden Mahasiswa dan Koordinator BEM Kabupaten Malang, Fadilah Ramdhan Perwakilan BEM Situbondo, Ainul Yakin Koordinator BEM Bojonegoro dan Koordinator BEM Pamekasan.
Para pembicara membahas isu seputar penegakan hukum, transparansi anggaran, pendidikan, dan potensi pelemahan demokrasi akibat kekuasaan yang berlebihan. Diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai gagasan solutif untuk menjaga keseimbangan antara kebijakan dan suara rakyat.
Di penghujung acara, peserta bersama panitia berfoto bersama sambil membawa rekomendasi strategis hasil diskusi. Dokumen tersebut akan disampaikan secara terbuka kepada publik dan pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab moral mahasiswa terhadap bangsa dan negara.