Kamis, Juli 4, 2024

BPK Soroti Rendahnya Belanja Modal APBD Provinsi Jatim

 

TheJatim, Batu – Dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) seluruh Anggota DPRD Fraksi Golkar Jawa Timur (Jatim), mengundang Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna membahas evaluasi keuangan daerah di tahun 2020, serta pengawasan DPRD terhadap hasil tindak lanjut pemeriksaan laporan keuangan daerah.

Pada rapat yang digelar di Hotel Golden Tulip, Kota Batu itu, Agung menyoroti rendahnya belanja modal di banyak daerah di Jawa Timur, terutama APBD Provinsi Jawa Timur. Padahal dia menilai besarnya belanja modal menjadi salah satu indikator baiknya kualitas APBD.

“Semakin besar belanja modal semakin menunjukkan bahwa pembangunan berjalan dan kualitas pelayanan publiknya bagus,” terang Agung dalam keterangan tertulis yang dikutip TheJatim, Sabtu (19/6/2021).

Baca Juga:  Indikasi Korupsi Sidoarjo 10,4M, Setara dengan 10 Gedung TK

Agung juga mengungkapkan bahwa secara umum akuntabilitas keuangan daerah di Jawa Timur sepanjang tahun 2020 cukup baik, sehingga seluruh pemerintah kabupaten dan provinsi mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, kecuali Kabupaten Jember yang mendapatkan Opini tidak wajar. Opini WTP ini disebutnya menjadi pijakan pemerintah daerah serta anggota DPR dalam menyusun kebijakan tahun berikutnya.

Lebih dari itu, Agung juga menyoroti besarnya belanja bantuan sosial (bansos). Dia menyebut apabila angka belanja bantuan sosial terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas belanja sekaligus memicu potensi penyimpangan yang besar.

Baca Juga:  Kadisdikbud dan DPRD Pamekasan Dilaporkan Ke Polres Pamekasan, Ini Penyebabnya

“Belanja bansos dalam situasi darurat sekarang memang diperlukan, tetapi sebenarnya dari sisi kualitasnya rendah dan risiko keuangan sangat tinggi. Dalam situasi normal harusnya proporsinya tidak boleh besar dalam APBD,” terangnya.

Meski demikian, Agung Firman Sampurna mengapresiasi pelaksanaan Rakornis yang digelar DPD Partai Golkar Jatim tersebut. Sebab, menurutnya, kegiatan ini penting demi membangun sinergi antara anggota DPRD dengan perwakilan BPK. Dengan begitu bisa mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang lebih transparan dan akuntabel.

“Acara ini memang sangat patut diapresiasi oleh kita semua. Kita harapkan agar setelah ini mendapatkan manfaat dengan membangun sinergi dan kolaborasi antara anggota dprd dengan BPK perwakilan Jawa Timur sehingga tata kelola keuangan daerah menjadi lebih transparan, akuntabel, efektif. efisien dan dapat menjadi penggerak utama dalam mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang sejahtera,” terangnya.

Baca Juga:  Lima Tahun Terakhir: Rata-Rata Pertumbuhan APBD Jawa Timur Paling Rendah

Sementara itu, Ketua Golkar Jatim, M. Sarmuji, kehadiran Agung Firman dapat menjelaskan cara menyusun APBD yang berkualitas dan mengawasi pelaksanaan belanja. Bukan hanya untuk mencegah terjadinya penyimpangan, namun juga agar APBD bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Setiap rupiah APBD harus berkorelasi secara langsung bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu APBD harus disusun dengan baik dan diawasi dengan benar pelaksanaanya agar tepat tujuan,” jelasnya.(*)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT