Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Bupati Bantul Pelajari Teknologi PSEL Benowo, Surabaya Jadi Kota Percontohan

TheJatim.com — Kota Surabaya kembali mencuri perhatian nasional lewat inovasi pengelolaan sampahnya. Kali ini, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih datang langsung meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo, Selasa (7/10/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk mempelajari sistem pengolahan sampah menjadi energi listrik yang sudah berjalan di Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, kunjungan Bupati Bantul merupakan tindak lanjut dari pertemuan kepala daerah di Danantara yang sebelumnya membahas pemanfaatan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik. Surabaya, kata Eri, ditunjuk sebagai kota percontohan nasional karena dinilai paling sukses dalam pengelolaan sampah berbasis energi.

“Dalam pertemuan di Danantara, Surabaya dipilih sebagai percontohan nasional pengolahan sampah menjadi listrik. Sistem di sini terbukti efisien dan bisa direplikasi oleh daerah lain,” ujar Eri.

Baca Juga:  Aksi Premanisme Aliansi Mahasiswa Papua Surabaya Gagalkan 'Papua Fest' di Kya-Kya

Eri menjelaskan, PSEL Benowo kini sepenuhnya menggunakan teknologi gasifikasi untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Penggunaan metode ini sesuai dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang tidak lagi merekomendasikan insinerator karena berpotensi mencemari udara.

“Dulu kami pakai dua sistem, insinerator dan gasifikasi. Sekarang tinggal gasifikasi, karena lebih ramah lingkungan dan sesuai regulasi nasional,” ungkapnya.

Selain itu, sistem pembiayaan pengelolaan sampah di Surabaya dinilai sangat efisien dengan skema tipping fee sebesar Rp290 ribu per ton, jauh lebih murah dibanding daerah lain yang mencapai Rp500–Rp600 ribu per ton.

Dalam kesempatan yang sama, Eri juga menjelaskan bahwa proyek pengolahan sampah di sejumlah daerah nantinya akan dibiayai oleh Danantara, terutama bagi wilayah yang menghasilkan sampah lebih dari 1.000 ton per hari. Namun, Surabaya tidak termasuk dalam daerah yang mendapat pembiayaan tersebut karena dianggap memiliki fiskal daerah yang kuat.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Wajibkan Rumah Makan Taat Aturan Parkir Resmi

“Kami berharap Surabaya juga di-cover, tapi pemerintah pusat menilai fiskal kita sudah kuat, sekitar 73 persen. Karena itu, Surabaya diminta membiayai sendiri melalui APBD,” jelas Eri.

Eri menegaskan, dengan kekuatan fiskal tersebut, Surabaya akan tetap konsisten mengembangkan inovasi dan menjadi contoh bagi daerah lain. “Kita bantu daerah lain dengan berbagi pengalaman. Surabaya tetap jalan dengan inovasi sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di Surabaya. Ia menyebut, teknologi gasifikasi di PSEL Benowo sudah sangat baik dan bisa menjadi rujukan nasional.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Kembali Aktifkan Kampung Tangguh

“Semua daerah sekarang butuh solusi pengelolaan sampah yang modern, efisien, dan ramah lingkungan. Surabaya memberi contoh nyata,” ujarnya.

Halim juga menyoroti efisiensi biaya pengelolaan sampah di Surabaya yang jauh lebih rendah dibanding daerah lain.

“Kalau di daerah lain tipping fee bisa sampai Rp600 ribu per ton, di Surabaya hanya Rp290 ribu. Ini luar biasa efisien,” katanya.

Ia berharap pengalaman Surabaya dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT