Kamis, 30 Oktober 2025
Image Slider

Cak Yebe Kritik Program Kampung Pancasila Surabaya: Minim Perencanaan

TheJatim.com – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan program Kampung Pancasila yang digagas Pemerintah Kota Surabaya. Menurutnya, program tersebut dijalankan tanpa perencanaan matang dan minim kajian di lapangan.

“Tapi seyogyanya, kalau ingin bikin program kemasyarakatan, lakukan kajian dulu, bikin simulasi. Jangan hanya berorientasi pada hasil, tapi juga kendala dan tantangannya,” ujar Yona, politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe, Sabtu (13/9/2025).

Cak Yebe menyoroti bahwa hampir semua program yang digagas Wali Kota Surabaya tidak pernah melibatkan DPRD, bahkan sekadar diskusi. Hal ini dianggap sebagai langkah terburu-buru yang berpotensi menimbulkan masalah di lapangan.

Baca Juga:  Cak YeBe Desak Pemkot Surabaya Tutup Peleburan Emas PT SJL, Diduga Cemari Udara

“Yang unik, hampir semua program wali kota ini tidak pernah melibatkan DPRD, bahkan sekadar diajak diskusi. Program tiba-tiba langsung dirunning se-Surabaya,” tegasnya.

Ia juga menyoroti mekanisme pelaksanaan Kampung Pancasila yang membagi tanggung jawab antar kecamatan melalui organisasi perangkat daerah (OPD). Menurutnya, hal ini menimbulkan ketimpangan karena kemampuan anggaran tiap OPD berbeda-beda.

“Kalau OPD anggaran besar, mereka akan jor-joran untuk program ini. Tapi kalau OPD yang tidak punya anggaran besar bagaimana?” tanya Cak Yebe.

Agar lebih efektif, ia menyarankan program Kampung Pancasila diawali dengan pembekalan intensif untuk lurah dan camat. Dengan demikian, pesan yang ingin dibangun bisa diteruskan secara berjenjang hingga ke level masyarakat terbawah.

Baca Juga:  Gerindra Surabaya Bangkitkan Semangat Kader, Optimis Miliki Walikota Sendiri

“Kalau 153 lurah dan 31 camat diberikan pembekalan ToT (Training of Trainer) secara intensif, mereka bisa meneruskan ke jajarannya, lalu ke RW, RT, Dawis, KSH, hingga Karang Taruna,” jelasnya.

Selain itu, ia mendorong adanya proyek percontohan (pilot project) di tiap zona sebelum program dijalankan secara massal.

“Lebih baik lagi kalau ada pilot project, misalnya satu kelurahan per zona wilayah Surabaya dijadikan contoh,” tambahnya.

Cak Yebe menegaskan bahwa tujuan utama program Kampung Pancasila seharusnya memperkuat kultur masyarakat, khususnya generasi muda Surabaya. Jika gagal, ia menyarankan Pemkot untuk memikirkan konsep baru yang lebih dekat dengan kearifan lokal.

Baca Juga:  Tolak Sujahri, GMNI Surabaya Solid Dukung Risyad Fahlefi di Kongres XXII

“Kampung Pancasila nek sampe gak sukses, yo bikin maneh kampung dengan istilah baru yang mengusung kearifan lokal. Tujuannya memperkuat kultur agar terbangun fanatisme emosional arek Suroboyo,” pungkasnya.

Sebelumnya, Program Kampung Pancasila sendiri digagas Pemkot Surabaya dengan tujuan memperkuat nilai kebhinekaan dan semangat gotong royong di setiap kampung. Namun hingga kini, efektivitas dan arah implementasi program ini masih menuai pertanyaan dari kalangan DPRD maupun masyarakat.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT