Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Cak Yebe Tegaskan Persatuan Bangsa Lewat Teatrikal Kolosal Hotel Majapahit

TheJatim.com – Teatrikal kolosal perobekan bendera di depan Hotel Majapahit Surabaya, Minggu (21/9/2025), kembali menghadirkan suasana heroik perjuangan arek-arek Suroboyo. Acara yang digelar untuk mengenang peristiwa bersejarah 19 September 1945 ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga pengingat pentingnya menjaga persatuan bangsa.

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko atau yang akrab disapa Cak Yebe, tampil sebagai pembaca narasi utama. Dengan suara lantang, ia membacakan kisah heroik perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato hingga menjadi merah putih.

Baca Juga:  Seragam Siswa Miskin Tak Layak, DPRD Surabaya Minta Evaluasi

“Perobekan bendera di Hotel Yamato adalah pesan abadi bahwa rakyat Surabaya tidak pernah tunduk pada penjajahan. Spirit ini harus diwariskan kepada generasi muda, agar mereka mengamalkan nilai persatuan dan keberanian dalam kehidupan berbangsa,” ujar Cak Yebe.

Sebagai Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Cak Yebe menegaskan bahwa tugas dewan bukan sekadar membuat regulasi, tetapi juga merawat nilai kebangsaan. Menurutnya, semangat perjuangan harus terus dihidupkan dalam demokrasi, persatuan, dan keadilan bagi warga.

Baca Juga:  Konfercablub GMNI Surabaya Tetapkan Alfito Ketua, Gaungkan Kebangkitan Organisasi

Acara ini juga diikuti sejumlah pejabat penting Kota Pahlawan. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berperan sebagai Residen Soedirman, tokoh sentral dalam peristiwa perobekan bendera. Kehadirannya membuat pertunjukan semakin khidmat sekaligus semarak.

Selain itu, Kapolrestabes Surabaya, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Lilik Arijanto, serta beberapa kepala OPD juga turut berperan memerankan tokoh pejuang. Kehadiran mereka menjadi simbol kebersamaan lintas elemen dalam merawat ingatan sejarah dan semangat kebangsaan.

Baca Juga:  MK Wajibkan SD-SMP Gratis, Wali Kota Eri Tunggu Juknis

Teatrikal ini melibatkan ratusan seniman, pelajar, komunitas sejarah, dan disaksikan ribuan warga yang memadati kawasan Hotel Majapahit. Puncak acara ditandai dengan perobekan warna biru bendera Belanda yang disambut pekik “Merdeka!” dari penonton.

Bagi Cak Yebe, pekikan itu bukan sekadar simbol, melainkan pengingat bahwa semangat perjuangan tidak boleh padam.

“Semangat arek-arek Suroboyo tidak boleh berhenti di masa lalu. Tugas kita adalah meneruskannya di masa kini, untuk menjaga persatuan bangsa,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT