TheJatim.com, PAMEKASAN — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan berencana memanggil pemilik dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tlanakan untuk meminta pertanggungjawaban atas dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa setelah mengonsumsi makanan dari dapur tersebut pada Selasa (9/9/2025).
Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur, menegaskan bahwa peristiwa itu menjadi alarm serius bagi seluruh pengelola dapur MBG. Ia menuntut penerapan standar keamanan pangan yang ketat serta pelibatan ahli gizi dalam setiap proses pengolahan hingga distribusi makanan.
“Tentu hal ini menjadi alarm serius bagi pengelola dapur MBG, dan kami meminta pihak dapur agar lebih berhati-hati, serta melibatkan ahli gizi secara intensif dalam proses pengolahan hingga distribusi makanan,” tegas Ali Masykur, Rabu (10/9/2025).
Ali mengungkapkan bahwa pemilik dapur mengakui mengolah menu nasi dan ayam yang masih panas menjadi nasi goreng. Ia menilai praktik tersebut sebagai bentuk kelalaian yang berpotensi memicu racun dalam makanan. “Kalau nasi baru saja diangkat, lalu langsung dimasak lagi untuk dijadikan nasi goreng, itu berbahaya dan jelas kelalaian dapur,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Komisi IV DPRD Pamekasan akan memanggil pemilik dapur MBG Tlanakan beserta ahli gizi untuk menjalani evaluasi menyeluruh. “Kami ingin ada evaluasi menyeluruh supaya kejadian seperti ini tidak kembali terulang,” tambahnya.
Selain menuntut pertanggungjawaban, DPRD juga mendorong penguatan langkah preventif agar program nasional MBG berjalan sesuai tujuan. “Karena bagaimanapun hal ini menyangkut nyawa anak bangsa yang mengandalkan program gizi gratis,” pungkas Ali. (Rul/Lan)



