TheJatim.com – Pengelolaan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali jadi sorotan. Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Pdt. Rio Pattiselanno, menegaskan bahwa aset daerah bukan sekadar catatan inventaris, melainkan sumber daya strategis yang bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus mempercepat pembangunan kota.
Hal itu disampaikan Rio saat menjadi narasumber workshop bertajuk “Membaca Potensi Aset Pemerintah Kota Surabaya untuk Optimalisasi PAD”, Minggu (24/8/2025). Menurutnya, pengelolaan aset yang selama ini dijalankan Pemkot masih menyisakan banyak persoalan mendasar.
“Pertanyaannya sederhana, apakah aset yang ada sudah dioptimalkan? Apakah benar-benar menghasilkan nilai ekonomi, dan apakah sudah bebas dari penyalahgunaan?” kata politisi PSI tersebut.
Banyak Tantangan, Peluang Lebih Besar
Rio mengungkapkan, problem utama pengelolaan aset berakar pada keterbatasan SDM profesional, sistem birokratis yang lebih menekankan administrasi ketimbang orientasi bisnis, hingga pendataan yang belum tuntas dan terintegrasi. Sertifikasi aset yang belum selesai dan regulasi pemanfaatan yang terbatas pada pola sewa atau BOT juga jadi hambatan serius.
Namun, di balik tantangan itu, ia menegaskan ada peluang besar yang bisa dioptimalkan. Aset tidur, jika dikelola dengan pola pemanfaatan modern, dapat disulap menjadi aset produktif yang menghasilkan PAD sekaligus membuka lapangan kerja.
“Digitalisasi itu kunci. Surabaya butuh dashboard aset terbuka yang bisa diakses publik maupun investor. Transparansi ini akan menarik kepercayaan sekaligus investasi,” jelas Rio.
Rekomendasi: Reformasi Internal dan Kolaborasi Eksternal
Rio mendorong Pemkot segera melakukan inventarisasi ulang, valuasi aset, menyusun peta aset strategis, hingga mempercepat sertifikasi menyeluruh. Selain itu, kapasitas SDM perlu ditingkatkan dengan pembentukan unit lintas OPD khusus untuk pengelolaan aset.
Di sisi lain, ia menyarankan kolaborasi lebih erat dengan BUMD maupun pihak swasta, termasuk investor lokal. Monitoring berbasis kinerja, menurutnya, penting untuk memastikan kontribusi aset benar-benar memberi dampak pada PAD.
Aset Jadi Mesin Pembangunan
Sebagai legislator yang sudah melalui tiga periode kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Rio menegaskan bahwa aset daerah seharusnya diperlakukan sebagai mesin pembangunan.
“Jika dikelola dengan benar, aset bukan lagi beban, tapi peluang besar yang memberi manfaat ekonomi sekaligus sosial bagi warga Surabaya,” pungkasnya.



