Jumat, 7 November 2025
Image Slider

Eri Cahyadi Minta Proses Hukum Pelaku Vandalisme Mural di Gubeng Pojok

TheJatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat memburu pelaku vandalisme yang merusak mural di kawasan Jalan Gubeng Pojok. Mural tersebut baru saja selesai digarap oleh seniman muda, namun sudah dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan telah memerintahkan jajaran terkait untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Ia menyebut, di sekitar lokasi terdapat kamera pengawas (CCTV) yang akan membantu proses identifikasi pelaku.

“Sudah saya minta teman-teman untuk menindaklanjuti. Ada CCTV-nya, jadi bisa dilacak. Saya berharap, kalau sudah dimural jangan dirusak,” ujar Cak Eri, Rabu (5/11/2025).

Baca Juga:  Surabaya Audit Ribuan Pondok Pesantren Pastikan Bangunan Aman dan Layak

Eri mengaku prihatin atas aksi vandalisme yang merusak karya anak muda itu. Ia menilai, mural yang dibuat dengan susah payah dan penuh semangat tersebut seharusnya dijaga bersama.

“Arek-arek sudah berjuang keras bikin mural itu, kok malah divandalisme. Saya minta diproses sampai ketemu pelakunya, hukumannya jangan ringan-ringan. Karena itu fasilitas umum,” tegasnya.

Menurut dia, tindakan merusak fasilitas umum bisa dijerat pidana. “Saya pidanakan, karena merusak fasilitas umum termasuk tindak pidana,” imbuhnya.

Baca Juga:  9299 Warga Surabaya Padati Tugu Pahlawan Ucapkan Ikrar Bersama

Pemkot Surabaya, melalui Satpol PP dan Diskominfo, kini tengah menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi. “Ada dua sampai tiga kamera di sana. Saya sudah minta dicari sampai ketemu pelakunya,” jelas Eri.

Ia menambahkan, mural di Gubeng Pojok merupakan bagian dari program mempercantik wajah kota yang dibiayai dari anggaran pemerintah. Karena itu, vandalisme semacam ini tidak bisa dibiarkan.

“Mural ini dibangun dengan uang negara, hasil kerja keras. Jadi jangan dirusak,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Libatkan RT Catat Data Penduduk Non Permanen

Lebih lanjut, Eri menjelaskan, mural tersebut menggambarkan keberagaman suku, agama, dan budaya di Kota Pahlawan, sekaligus mempromosikan keindahan wisata Surabaya.

“Gambar di mural itu simbol kebersamaan warga Surabaya. Ada keberagaman, ada semangat menjaga kota bersama,” kata Eri.

Ia juga berharap pelaku vandalisme bisa menyadari perbuatannya. “Semoga hatinya dibuka oleh Gusti Allah. Bagaimanapun juga dia tetap warga saya. Saya hanya ingin dia sadar dan tidak mengulanginya lagi,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT