Selasa, Juli 2, 2024

Google Akan Hapus Cookie Web, Masyarakat Indonesia Waspada Akan Risiko Privasi Digital

Thejatim. Google telah mengumumkan rencana penghapusan Cookie Web yang akan dilaksanakan mulai tahun 2024. Keputusan ini menimbulkan harapan dan kekhawatiran di kalangan pengguna internet di Indonesia, yang semakin peduli terhadap keamanan dan privasi data mereka.

Masyarakat semakin sadar akan risiko pengumpulan dan penyimpanan data pihak ketiga, serta mempercayai bahwa penggunaan cookie dapat mengancam privasi data mereka.

Menurut studi Twilio berjudul “The Consumer Data Revolution in Asia Pacific,” sebanyak 69 persen penduduk Indonesia telah mengetahui rencana penghentian cookie web pihak ketiga di Chrome oleh Google.

Lebih dari itu, 84 persen konsumen di Indonesia meyakini bahwa iklan bertarget melalui penggunaan cookie dapat menimbulkan masalah privasi data.

Bahkan 50 persen konsumen di Indonesia menganggap pembatasan penggunaan data oleh pihak ketiga sebagai perkembangan yang luar biasa.

“Privasi data pribadi adalah prioritas utama bagi mereka, lebih tinggi dari negara mana pun di Asia Pasifik,” tulis Twilio.

Lebih menariknya, sebanyak 87 persen warga Indonesia justru lebih nyaman dengan platform yang meminta atau memperoleh data secara langsung daripada melalui pihak ketiga seperti cookie web.

Nicholas Kontopoulos, Wakil Presiden Pemasaran Asia Pasifik & Jepang, menyatakan bahwa konsumen mengharapkan brand untuk melindungi data mereka dan bertransparansi mengenai penggunaan data tersebut.

“Skeptisisme terhadap data pihak ketiga, bersama dengan adanya kerelaan untuk berbagi data dengan brand terpercaya, telah membuka peluang baru dan mengarah pada ekosistem berbagi data yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia dan Asia Pasifik,” ujarnya.

Namun, konsumen juga mengakui bahwa berbagi data dengan pihak ketiga dapat memperkaya pengalaman konsumen di suatu platform.

Warga Indonesia juga rela berbagi informasi jika mendapatkan insentif dari brand, seperti imbalan berupa uang, kupon potongan harga, dan poin loyalty.

Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Pasifik, ternyata konsumen di Indonesia menjadi pihak yang paling tidak keberatan menerima email setelah memberikan izin penggunaan semua jenis cookie di situs web (52 persen).

Dengan adanya rencana penghapusan cookie web oleh Google, kekhawatiran dan harapan terkait keamanan dan privasi data semakin mengemuka di Indonesia. Konsumen ingin melihat upaya brand dalam melindungi data mereka dan membuka jalan bagi ekosistem berbagi data yang sehat dan saling menguntungkan. (kml)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT