Selasa, 25 November 2025
Image Slider

Gus Baha: Jangan Terlalu Sering Ziarah Kubur, Mengapa?

Nabi sebelum wafat sering ziarah ke makam Baqi’ dan Uhud, tapi tidak terus-menerus.

Thejatim.com – Nabi Muhammad SAW pernah membaca Al-Qur’an hingga beliau menangis sampai mengkeret dan panik. Sampai Sayyidah Aisyah itu bingung, sebab Nabi berulang kali keluar masuk kamar karena panik.

Nah, ketika panik, Nabi pun keluar rumah. Aisyah pun keluar sifat manusianya.

وَحَمَلَتِ الْغِيْرَةُ عَلَى تَتَبُّعِهِ

Artinya: “Saya terdorong oleh rasa cemburu, maka nabi pun saya ikuti.”

Beliau pergi ke mana? Pikirannya, pasti Nabi menuju ke istri yang lain. Jadi berbaik sangka itu tidak bertahan lama, itulah perempuan kalau cemburu. Setelah diintip ternyata Nabi sedang bercengkerama dengan Jibril di pintu Baqi’, makanya pintu Baqi’ disebut Babu (pintu) Jibril.

Nabi berdiri di situ untuk waktu yang lama, kemudian menuju ke pemakaman Baqi’. Setelah sampai ke Baqi’ masih diikuti oleh Aisyah. Makanya riwayat Nabi melafalkan doa (salam) ziarah di Baqi’ itu riwayat Sayyidah Aisyah. Nabi berkata:

Baca Juga:  Belajar dari Dakwah Rasulullah: Merangkul Hati dengan Kebaikan

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ وَإِنَّا اِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian wahai penduduk kuburan kaum mukminin. Dan sesungguhnya insya Allah kita pasti bertemu.”

Kemudian Nabi menangis. Akhirnya, ketika Nabi pulang melihat sesosok bayangan dan ternyata itu adalah Aisyah. Aisyah pun ditanya, “Kenapa engkau mengikutiku?” Aisyah menjawab, “Tentu saja aku ingin selalu mengikuti Anda.”

Nabi pun menyanggah jawaban Aisyah, “Kamu mau jujur atau aku akan diberitahu oleh Allah tentang niatmu?” Aisyah menjawab: “Saya ini perempuan, normalnya pasti cemburu Anda keluar hendak kemana?” Perempuan itu kalau berbaik sangka tidak bertahan lama saat cemburu.

Baca Juga:  Gus Baha: Jangan Cuma Saleh Tanpa Belajar Ilmu Lain

Jadi ini peringatan bagi yang suka ziarah kubur. Ziarah kubur itu hukumnya tetap sunnah, tapi jangan terlalu sering karena menjadikan tampak seperti orang bingung. Paham ya?

Dalam hadits shahih riwayat Muslim dikatakan: Akhirnya Nabi SAW menceritakan:

أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ وَقَالَ إِنَّ اللهَ اَمَرَكَ يَا مُحَمَّدُ اَنْ تَأْتِيَ الْبَقِيْعَ فَتُسَلِّمَ عَلَيْهِ

Artinya: Saya didatangi oleh Jibril dan dia berkata, “Ya Muhammad, Allah menyuruhmu agar datang ke Baqi’ untuk memberi salam dan mendoakan.”

Semua pensyarah hadits sepakat, bahwa andai doa itu cukup dari rumah, tidak perlu datang ke kuburan, maka Nabi tidak akan diutus untuk datang ke kuburan. Jadi ulama sepakat, bahwa doa dari rumah atau dari mushala itu bisa sampai. Tapi kadang-kadang datanglah ke kuburan, buktinya Rasulullah diutus datang ke pemakaman Baqi’. Tidak cukup hanya kirim doa dari rumah.

Baca Juga:  Mengapa Orang Sholeh Menyesal di Akhirat? Ini Penjelasan Gus Baha

Tapi jangan terus menerus ziarah kubur, karena Nabi juga tidak begitu. Jangan lalu jadi kebiasaan. Jadi, yang jelas bahwa Nabi pernah diutus untuk datang ke pemakaman Baqi’. Disuruh untuk mengucap salam dan berdoa.

Makanya, Nabi sebelum wafat sering ziarah ke makam Baqi’ dan Uhud, tapi tidak terus-menerus. Ketika Nabi rindu maka akan berziarah. Wallahu a’lam.

*Disadur dari pengajian KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT