TheJatim. Surabaya – Indonesia akhirnya bisa membawa kembali pulang Thomas Cup, setelah penantian selama 19 tahun lamanya. Akan tetapi, Indonesia tidak bisa mengibarkan Bendera Merah-Putih di Aarhus, Denmark.
Kabid Humas dan Media Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy memastikan kalau Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah putih di Thomas Cup 2020.
Menurut Broto, larangan pengibaran bendera Merah Putih ini merupakan dampak dari permasalahan dengan World Anti Doping Agency ( WADA ). WADA menyebut Indonesia tak patuh dalam program uji tes doping.
Sebelumnya, pada 15 September lalu WADA mengirim surat pada Lembaga Anti – Doping Indonesia (LADI) terkait ketidakpatuhan program uji doping. Mereka juga telah menjelaskan, jika Indonesia tidak bisa mengibarkan Bendera Merah-Putih di setiap pertandingan internasional.
“Informasi yang saya dapatkan dari Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, infonya memang seperti itu. Jadi tidak ada bendera Merah Putih tetapi diganti logo PBSI,” kata Broto Happy dikutip di Kabarbaru.co, di Jakarta pada Minggu (17/10/2021).
Menanggapi hal tersebut, Taufik Hidayat, melalui akun Instagramnya @taufikhidayatofficial, mengucapkan selamat kepada Tim Bulutangkis Indonesia.
“Selamat piala Thomas Cup kembali ke INDONESIA. Terimakasih atas kerja kerasnya team Bulutangkis Indonesia,” tulisnya, Minggu (17/10/2021).
Akan tetapi, Mantan Pebulutangkis itu, melihat ada keanehan dalam prosesi pengalungan medali kepada Tim Bulutangkis Indonesia. “Tapi ada yg aneh bendera merah putih gak ada? Di ganti dengan bendera PBSI. Ada apa dengan LADI dan Pemerintah kita? Khususnya Menpora Koni dan Koi? Kerjamu selama ini ngapain aja? Bikin malu negara Indonesia aja,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia jangan berharap lebih, untuk menjadi tuan rumah Olimpiade ataupun Kejuaraan Dunia lainnya. “Jangan ngarep jadi Tuan rumah olympic or piala dunia, urusan kecil aja gak bisa beres. Kacau dunia olahraga ini,” pungkasnya.