Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

IPPNU Jatim Gelar Hangout Media Demi Perkuat Dakwah Digital, Gandeng LTNNU

Thejatim.com, Surabaya – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk Hangout Media. Kegiatan dalam rangka memperkuat dakwah digital ini dipusatkan di Pondok Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, Surabaya, Sabtu-Ahad (5-6/7/2025). 

Acara ini merupakan kolaborasi antara PW IPPNU Jatim, Departemen Komunikasi dan Wakil Ketua Publikasi (DKW KPP IPPNU Jatim), Pondok Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya, serta Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur. Agenda ini diikuti oleh 70 kader IPPNU dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz, dalam pengarahannya menyampaikan bahwa sejak kelahirannya pada 1926, NU sudah sadar pentingnya media sebagai alat perjuangan. Hal itu dibuktikan dengan lahirnya media resmi NU pada 1929 sebagai sarana membentuk opini dan menyuarakan kebenaran.

“Yang membuat opini salah jadi benar, dan benar jadi salah, itu media. Maka, bagaimana cara menghindari manipulasi opini? Ya, kita harus paham dan mempelajarinya. NU punya kewajiban berbeda, kita tidak ikut membangun opini negatif, tetapi kita wajib menyuarakan kebenaran,” ujarnya.

Baca Juga:  22 Rekomendasi BPK Rampung, Wali Kota Eri Tindaklanjuti 76 Tunggakan Masa Lalu

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, ini menyebutkan, Hangout Media adalah langkah penting untuk memperkuat literasi kader NU di bidang media. Bukan hanya soal teknis produksi konten, tetapi juga pemahaman terhadap budaya, tradisi, dan peradaban yang menjadi karakter Nahdliyin. 

“Kegiatan ini tidak hanya bicara skill, tapi juga orientasi membangun narasi positif untuk Islam Nusantara,” katanya.

Ketua PW IPPNU Jawa Timur, Aisyah Nur Afifah Maulidyah, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya merefleksi kembali cita-cita besar Nahdlatul Ulama dan IPPNU, sebagaimana yang kerap disampaikan Ketua Umum PBNU. 

Menurutnya, tantangan ke depan semakin kompleks, terlebih dengan hadirnya bonus demografi yang mana puncaknya pada tahun 2030 yang harus disikapi dengan kesiapan kader.

Baca Juga:  Polemik PT SJL, DPRD Surabaya Tekankan Pabrik Emas Harus Relokasi

“Sebelum kita bicara jauh soal bonus demografi, mari kita siapkan kader-kader potensial yang dibutuhkan di abad 21. IPPNU harus hadir sebagai wadah yang mendorong penguatan 4C: Creativity, Critical Thinking, Communication, dan Collaboration,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa Hangout Media bukan sekadar pelatihan teknis, namun juga ruang belajar berpikir kritis, berjejaring, dan menyusun narasi strategis yang akan menjadi bekal dakwah digital di daerah masing-masing.

“Kita lakukan kolaborasi nyata. Menghadirkan pemateri dari luar NU, bekerjasama dengan LTNNU Jatim dan Pesantren Digipreneur Al-Yasmin. Ini menjadi bukti bahwa IPPNU tak lagi hanya menjadi talent di depan kamera, tapi kini menjadi penggerak, penulis naskah, penyusun strategi, bahkan penyuarakan isu-isu penting perempuan dalam perspektif Nahdliyin,” tambah Aisyah.

Sementara itu, Ketua LTNNU Jawa Timur yang juga Pengasuh Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, H. Helmy M. Noor, menyampaikan dukungannya secara penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sejalan misi Pesantren Digiprenuer Al-Yasmin dalam mencetak kadet digital. 

Baca Juga:  Pemerintah Perkuat Penindakan Rokok Ilegal untuk Stabilitas Pasar Nasional

“Ini kegiatan luar biasa. Kami siapkan fasilitas terbaik karena ini sejalan dengan misi pesantren, yakni mencetak kader digital yang unggul. Saya percaya, 70 kader ini jika pulang dan menggerakkan rekanita di cabang hingga ranting dengan satu ide, satu semangat, NU akan bergerak lebih dahsyat dari IPPNU,” ujarnya.

Dirinya juga berpesan agar peserta serius mengikuti pelatihan dan tidak menjadikan keikutsertaan sebagai formalitas semata. Sebab, melalui kegiatan ini akan lahir kader muda yang akan mengubah peta dakwah NU di era digital. 

“Jangan hanya hadir untuk unggahan foto dan status. Seriuslah! Karena dari sinilah akan lahir generasi IPPNU yang mampu mengubah peta dakwah Nahdlatul Ulama di dunia digital. Seperti dawuh KH Abdul Hakim Mahfudz, Ketua PWNU Jatim, bahwa garda terdepan gerakan dakwah digital itu adalah IPPNU,” pungkasnya. 

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT