TheJatim.com, PAMEKASAN – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan), dari total angka suspek campak yang mencapai hampir seribu kasus, sebanyak 178 orang dinyatakan positif campak, dan 10 di antaranya meninggal dunia hingga 8 Oktober 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Saifudin, mengatakan sebagian besar kematian terjadi akibat keterlambatan penanganan medis dan komplikasi penyakit.
“Rata-rata pasien yang meninggal mengalami komplikasi seperti infeksi paru dan otak,” ujarnya, Jumat, (10/10/2025).
Menurut Saifudin, kasus kematian tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk segera mencari pertolongan medis ketika gejala campak muncul.
Ia mengimbau para orang tua tidak menunda membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala campak agar terhindar dari risiko komplikasi.
Selain itu, Saifudin menegaskan pentingnya imunisasi campak sebagai langkah pencegahan. “Anak minimal harus mendapat imunisasi dua kali, pada usia sembilan bulan dan delapan belas bulan,” katanya.
Dinas Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan deteksi dini terhadap gejala campak. Tanda-tandanya meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, serta munculnya bercak merah pada kulit. (Mln/Hdr)



