TheJatim.com – Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) memberikan apresiasi tinggi atas pembentukan Kampung Pancasila di Kota Surabaya. Program ini dinilai berhasil menjadi wadah gotong-royong warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), sekaligus menguatkan peran Siskamling.
Apresiasi itu disampaikan Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, dalam Rapat Koordinasi Monitoring Kamtibmas Kota Surabaya di Graha Sawunggaling, Kamis (11/9/2025). Ia bahkan menyebut Surabaya memiliki potensi besar menjadikan Kampung Pancasila sebagai percontohan nasional.
“Saya memberikan apresiasi terhadap pembentukan Kampung Pancasila. Bahkan ada lebih dari 6.000 ASN pendamping yang diterjunkan di 1.361 RW Surabaya,” kata Teguh.
Dalam kesempatan itu, Teguh mendengarkan paparan tentang empat bidang kerja di Kampung Pancasila, termasuk keterlibatan warga Kecamatan Wonokromo dan Pabean Cantian yang berhasil mencegah kerusuhan pada akhir Agustus 2025. Menurutnya, pengalaman itu menunjukkan bahwa penguatan SOP Siskamling menjadi hal yang penting.
“Kami sudah menyampaikan kepada Pak Wali Kota agar SOP Satgas Kemasyarakatan, khususnya Siskamling, diperkuat. Baik terkait petugas, tata kelola, manajemen, sarpras, hingga pelaporan dan tindak lanjutnya,” tegas Teguh.
Teguh juga mengapresiasi keberadaan lebih dari 9.000 Poskamling yang tersebar di seluruh RT Surabaya. Ia menyebut jumlah tersebut luar biasa dan bisa menjadi penopang keamanan kota. Selain Poskamling, ia juga menekankan pentingnya Poslinmas agar saling terintegrasi.
“Tadi Pak Wali Kota menyampaikan bahwa SOP Kampung Pancasila akan segera diserahkan. Nanti kami kaji, bahkan mungkin bisa menjadi pedoman SOP tingkat nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa pembentukan Kampung Pancasila bukan hanya untuk memperkuat keamanan, tetapi juga mempererat keguyuban antarwarga. Ia menekankan keterlibatan semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk kelompok tertentu. Semua ikut, mulai dari Karang Taruna, Gen Z, hingga masyarakat umum. Karena kota ini kuat kalau kampungnya juga kuat,” ujar Eri.
Menurut Eri, sejak diluncurkan pada Juni 2025, Kampung Pancasila sudah terbukti berperan menjaga stabilitas, terutama saat terjadi kerusuhan di Surabaya akhir Agustus lalu.
“Kami pastikan pola pengamanan di Kampung Pancasila akan disinergikan dengan keamanan kota. SOP-nya segera kami sampaikan kepada Kemendagri untuk dikaji lebih lanjut,” pungkasnya.



