Rabu, 15 Oktober 2025
Image Slider

Kolaborasi Sejarah dan Kecerdasan Buatan: UNESA Latih 25 Guru MGMP Sejarah Kota Surabaya dalam Pelatihan Historiografi Berbasis Gemini AI

Thejatim.com – Surabaya, 26 Juli 2025 — Sejarah tidak lagi hanya tertulis dalam buku-buku tua atau dokumen fisik yang tersimpan di rak arsip. Di tengah derasnya arus transformasi digital, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Program Studi S1 Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), mengambil langkah progresif dengan menyelenggarakan Pelatihan Historiografi Berbasis Gemini AI. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata pengabdian akademik terhadap masyarakat, khususnya para tenaga pendidik, dan melibatkan secara langsung 25 guru sejarah yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kota Surabaya.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada 12 dan 19 Juli 2025 bertempat di Gedung I7 FISIPOL UNESA. Pada tanggal 12 Juli, kegiatan difokuskan pada penyampaian materi inti mengenai metode penulisan historiografi serta praktik langsung penggunaan Gemini AI dalam penyusunan narasi sejarah yang didampingi oleh para narasumber dan pendamping. Selanjutnya, pada 19 Juli kegiatan difokuskan pada pengumpulan tugas dari hasil praktik tersebut. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang belajar baru bagi para guru, tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam mengembangkan pembelajaran sejarah yang lebih relevan dan kontekstual di era kecerdasan buatan. Dengan mengusung semangat integrasi antara pendekatan historiografi dan teknologi digital, pelatihan ini secara resmi didukung oleh program pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNESA.

Baca Juga:  FIP UNESA Gelar Rangkaian Pelatihan Pembelajaran Berbasis AI dan Joyful Learning di Yayasan Miftahul Ulum Kemlagi, Mojokerto

Hari pertama pelatihan difokuskan pada penguatan konseptual penulisan sejarah. Prof. Dr. Wisnu, M.Hum. membuka sesi dengan penjelasan komprehensif mengenai metode penulisan sejarah yang tidak hanya mencerminkan kronologi peristiwa, tetapi juga interpretasi dan konstruksi makna di balik sumber sejarah. Dilanjutkan oleh Drs. Sumarno, M.Hum., yang menekankan pentingnya sejarah lokal sebagai sumber belajar. Ia mengajak peserta untuk tidak hanya bersandar pada narasi besar nasional, tetapi juga menggali sejarah komunitas sekitar sebagai bahan ajar yang membumi dan bermakna bagi siswa. Kedua materi tersebut menjadi fondasi penting dalam memahami bahwa sejarah adalah hasil dari proses berpikir reflektif dan kritis, bukan sekadar hafalan data dan tanggal. Dr. Septina Alrianingrum, S.S., M.Pd. memaparkan bagaimana Learning Management System (LMS) dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran sejarah. Ia menunjukkan bagaimana LMS dapat menyajikan materi, menampung tugas, serta menciptakan ruang diskusi yang terstruktur dan menyenangkan bagi siswa. Dilanjutkan oleh Dr. Izzatul Fajriyah, M.Pd., peserta diperkenalkan dengan Gemini AI platform kecerdasan buatan keluaran Google yang kini mulai diadaptasi dalam berbagai sektor pendidikan. Melalui sesi ini, para guru belajar cara menggunakan Gemini AI untuk mencari sumber sejarah digital, mengorganisasi informasi, hingga membangun narasi historiografi yang tajam, ringkas, dan tepat sasaran. Sesi terakhir dipandu oleh Mohammad Refi Omar Ar Razy, M.Hum., yang memberikan pelatihan teknis tentang bagaimana menelusuri sumber sejarah digital secara kritis, serta menyajikan strategi konkret dalam menggunakan AI sebagai mitra kerja akademik.

Baca Juga:  Samsung Neo QLED 8K AI TV: Teknologi Terbaru yang Hadirkan Pengalaman Menonton Imersif

Yang menjadikan pelatihan ini semakin menarik adalah pendekatannya yang berbasis produk. Peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga diminta untuk mengumpulkan tugas akhir berupa prototipe historiografi di hari kedua pada 19 Juli 2025. Produk tersebut bisa berupa rancangan pembelajaran sejarah, penulisan narasi sejarah lokal, atau modul interaktif yang mengintegrasikan teknologi Gemini AI. Pengumpulan tugas ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pelatihan dan syarat untuk memperoleh e-sertifikat resmi dari panitia. Melalui pendekatan ini, pelatihan tidak sekadar berhenti pada tataran teoritis, tetapi benar-benar mendorong transformasi praktik mengajar sejarah di kelas.

Respons peserta pun sangat positif. Banyak dari guru yang awalnya merasa asing dengan teknologi AI, justru mulai melihat potensi besar kecerdasan buatan dalam memperkaya bahan ajar sejarah. Salah satu guru dari SMA Negeri di Surabaya mengungkapkan, “Dulu saya pikir AI itu hanya untuk anak-anak IT. Tapi setelah ikut pelatihan ini, saya jadi melihat peluang besar untuk membuat sejarah lebih menarik dan hidup bagi siswa.” menurut salah satu peserta. Pelatihan ini juga menjadi medium yang mempererat sinergi antara universitas dan komunitas pendidikan sekolah. Dengan dukungan penuh dari LPPM UNESA, kegiatan ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan dunia praktik pendidikan, di mana universitas tidak hanya menjadi menara gading keilmuan, tetapi turut hadir di tengah kebutuhan dan tantangan guru-guru di lapangan. Kehadiran para pakar, pendekatan reflektif, dan pengalaman langsung yang diberikan dalam pelatihan ini memperkuat keyakinan bahwa inovasi dalam pendidikan sejarah bukanlah mimpi yang mustahil.

Baca Juga:  Lenovo ThinkPad P Series Terbaru Hadir di Indonesia: Spesifikasi, Fitur, dan Harga

Melalui kegiatan ini, UNESA menunjukkan bahwa pengajaran sejarah tidak perlu terjebak pada narasi lama atau metode lama. Sejarah dapat diajarkan dengan cara baru yang tetap menghargai nilai-nilai ilmiah dan humanistik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman. Sejarah bukan hanya soal mengingat masa lalu, melainkan cara memahami dunia hari ini, dan merancang masa depan. Dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan seperti Gemini AI, para guru tidak lagi sendiri dalam menjalankan tugas besar itu. Mereka kini memiliki mitra baru, alat bantu baru, dan semangat baru untuk terus menulis sejarah bukan hanya di kertas, tetapi juga dalam kehidupan para siswanya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT