Thejatim – Debat Cawapres kedua dan terakhir berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), pada malam Minggu (21/1), membahas isu-isu terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), selaku Ketua Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyoroti potensi bahaya krisis iklim di Indonesia dan dunia. “Kita menyadari bahwa krisis iklim di Indonesia dan dunia benar-benar nyata dan berbahaya,” tegasnya. “Oleh karena itu, saya mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Cawapres Gibran bahwa Koalisi Indonesia Maju memiliki visi besar untuk melanjutkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan, sehingga lingkungan dapat terjaga,” lanjutnya.
Saat ditanya oleh wartawan setelah menghadiri konferensi pers resmi dari Paslon Nomor Dua, AHY menekankan bahwa substansi dan narasi yang disampaikan dalam debat sudah cukup jelas dan realistis. “Ada beberapa kata kunci yang ditekankan, memberikan gambaran menyeluruh bahwa jika Prabowo-Gibran terpilih, kebijakan ke depan akan semakin memperkuat keadilan antar daerah, tidak hanya berpusat di Jawa, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia, sambil tetap mempertahankan semangat menjaga kelestarian dan lingkungan hidup,” jelas AHY.
Lebih lanjut, AHY terus mengingatkan bahwa bangsa perlu mengadopsi pendekatan futuristik dalam memahami dan mengelola potensi sumber daya alam Indonesia. “Sumber daya alam Indonesia melimpah, namun kita juga harus tetap berada di garis depan dalam transisi menuju energi terbarukan. Ini adalah komitmen besar dan memerlukan kerjasama seluruh anak bangsa,” lanjut AHY.
Dalam acara tersebut, AHY didampingi oleh istrinya, Annisa Pohan Yudhoyono, serta Ketua Bappilu, Andi Arief, yang semuanya tampil seragam dengan kemeja berwarna biru muda. Sebelum menuju lokasi debat, AHY bertemu dengan Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara.