Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Nilai Ekspor Jatim Naik Khofifah Berhasil Dorong Daya Saing

TheJatim.com — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mencatat capaian penting dalam perdagangan internasional. Nilai ekspor produk asal Jawa Timur berhasil naik signifikan sebesar 20,96 persen secara year on year (y-on-y) pada Juli 2025 dibandingkan Juli 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan nilai ekspor tersebut mencapai 2,92 miliar dolar Amerika. Sementara itu, arus impor justru turun 7,74 persen menjadi 2,52 miliar dolar Amerika pada periode yang sama.

“Alhamdulillah nilai ekspor Jatim naik 20,96 persen pada Juli 2025. Ini modal kuat untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima The Jatim, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga:  Kabupaten ini jadi sorotan UNICEF dan LPKIPI Jatim, dalam Perangi Kekerasan Seksual

Tidak hanya ekspor bulanan, data kumulatif Januari hingga Juli 2025 juga menunjukkan tren positif. Nilai ekspor Jatim tembus 16,99 miliar dolar Amerika atau naik 16,69 persen dibanding periode yang sama pada 2024.

Sebaliknya, nilai impor kumulatif turun menjadi 16,74 miliar dolar Amerika atau terkoreksi 3,26 persen dibanding tahun lalu. Kondisi ini memperlihatkan neraca perdagangan Jawa Timur semakin seimbang.

Komoditas perhiasan dan permata menjadi penyumbang terbesar ekspor nonmigas, dengan nilai 3,76 miliar dolar Amerika, naik 22,72 persen dibanding tahun sebelumnya. Di sisi lain, mesin dan peralatan mekanis masih mendominasi impor nonmigas dengan nilai 1,47 miliar dolar Amerika, tumbuh 10,04 persen.

Baca Juga:  5 Kabupaten dengan Jumlah Penduduk Miskin Terendah di Jawa Timur 2025

Selain menggenjot perdagangan luar negeri, Khofifah juga aktif memperkuat perdagangan dalam negeri. Sepanjang 2025, ia memimpin misi dagang ke Maluku Utara, Maluku, Kalimantan Timur, Papua Barat Daya, Nusa Tenggara Barat, hingga Lampung.

Dalam misi dagang di Lampung awal Agustus 2025, transaksi yang tercatat mencapai lebih dari Rp1 triliun. Angka ini jauh meningkat dibandingkan 2024 yang hanya mencatat Rp285,52 miliar dari 35 transaksi.

Baca Juga:  Jawa Timur Jadi Penopang Utama Ekspor Minyak Mentah 2024

Produk unggulan yang diperdagangkan meliputi pertanian, kelautan, perikanan, perkebunan, industri kreatif, hingga bahan baku industri.

“Misi dagang bukan sekadar transaksi, tapi strategi memperkuat ekonomi nasional dan menjaga kedaulatan pasar domestik,” tegas Khofifah.

Khofifah menegaskan peningkatan daya saing produk lokal tidak hanya fokus pada ekspor luar negeri. Perdagangan antarprovinsi juga dianggap sebagai bentuk ekspor domestik yang berdampak langsung pada pendapatan masyarakat, terutama pelaku UMKM.

“Ekspor ke luar negeri dan perdagangan antar pulau sama-sama meningkatkan daya saing dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT