Thejatim.com – Surabaya. Dalam upaya mendukung terciptanya pendidikan inklusif yang inovatif, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Surabaya baru-baru ini menggelar pelatihan pembuatan modul ajar berdiferensiasi bagi guru Sekolah Dasar. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 27 juli 2024 bersama guru – guru di kecamatan bendungan kabupaten trenggalek.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan para guru dalam menyusun materi pembelajaran yang responsif terhadap beragam kebutuhan siswa di era Revolusi Industri 4.0.Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi menjadi fokus utama dalam pelatihan ini, mengingat pentingnya menciptakan pengalaman belajar yang mampu mengakomodasi perbedaan karakteristik dan kebutuhan belajar setiap siswa. Melalui pelatihan ini, para guru didorong untuk merancang modul ajar yang tidak hanya menarik dan interaktif, tetapi juga efektif dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama beberapa hari ini menggunakan metode yang variatif dan interaktif, termasuk ceramah, diskusi, tanya jawab, serta latihan mandiri. Beberapa materi pelatihan meliputi pengantar modul ajar, pembelajaran berdiferensiasi, dan sekolah inklusif. Materi kedua yakni pembuatan rancangan modul ajar, materi ini membantu guru merencanakan dan menyusun alur pembelajaran secara terstruktur, memastikan semua komponen penting tercakup seperti tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, aktivitas belajar, serta metode penilaian, sehingga setiap aspek pembelajaran terintegrasi dengan baik dan saling mendukung. Sedangkan materi ketiga materi pengenalan aplikasi-aplikasi yang mendukung modul ajar. Aplikasi pendidikan dapat membantu guru dalam merancang dan menyusun materi ajar yang lebih interaktif dan menarik. Selain itu, Para peserta mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai teknik dan strategi dalam pembuatan modul ajar berdiferensiasi, yang kemudian dapat diterapkan langsung dalam lingkungan kelas mereka.
Hasil pelatihan ini sangat memuaskan, dengan 98% peserta mengaku lebih percaya diri dan terbantu dalam menyusun modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Mereka juga merasa bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dan strategi praktis yang sangat relevan dengan tantangan pendidikan di era digital saat ini. Keberhasilan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam transformasi pendidikan di sekolah dasar, khususnya dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan semakin banyaknya guru yang terlatih dalam pembuatan modul ajar berdiferensiasi, masa depan pendidikan yang lebih inklusif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan siswa diharapkan dapat segera terwujud. Melalui inisiatif ini, PKM Universitas Negeri Surabaya kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia pendidikan di masa kini.