Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Pemkot Surabaya Minta Warga Aktif Lapor Pabrik Merusak Lingkungan

TheJatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan akan menindak tegas setiap pabrik atau bangunan yang beroperasi tanpa izin resmi maupun berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Penegasan itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, usai menghadiri acara Penyerahan Piagam Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) di Graha Sawunggaling, Rabu (17/9/2025).

Menanggapi persoalan pabrik peleburan emas di kawasan Kandangan, Benowo, yang sudah disegel Pemkot, Eri Cahyadi menekankan bahwa kepatuhan terhadap aturan perizinan adalah syarat mutlak.

Baca Juga:  Ratusan Warga Gunung Sari Surabaya Hadapi Masalah Tanah Eigendom

“Semua tempat itu harus berizin, termasuk perizinan dampak lingkungannya. Kalau tidak ada izinnya, tidak ada pengurusan dampak lingkungannya, ya pasti akan kita tutup,” tegasnya.

Eri juga mengajak masyarakat berperan aktif melaporkan aktivitas ilegal di lingkungannya, baik terkait pungutan liar maupun bangunan tanpa izin yang berpotensi merusak lingkungan.

“Maka saya butuh peran serta masyarakat. Tolong sampaikan apapun yang terjadi, laporkan. Jangan takut, apakah itu pungli, bangunan tidak berizin, atau aktivitas yang bisa merusak lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga:  PKC PMII Jatim Desak Reformasi Polri Usai Tewasnya Affan

Ia menegaskan, menjaga Kota Surabaya agar tetap aman dan nyaman adalah tanggung jawab bersama. “Saya nyuwun tolong, Surabaya ini rumah kita. Jangan sampai rumah ini dirusak,” katanya.

Menurut Eri, seluruh warga memiliki peran penting dalam merawat kota, sama halnya dengan menjaga rumah sendiri.

“Ayo kita jaga rumah kita, rumah Surabaya ini. Kalau ada sesuatu yang melanggar, segera laporkan agar bisa kami tindaklanjuti,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tahun 2023, Pemkot Surabaya Buka Beasiswa Penghafal Kitab Suci 1.317 Kuota

Eri juga mengingatkan, Pemkot tidak bisa mengetahui semua persoalan di tingkat perkampungan tanpa adanya laporan dari warga.

“Kalau di perkampungan, di pojok- pojok, kami tidak selalu tahu. Maka saya sampaikan, pemimpinnya Surabaya itu bukan hanya wali kotanya, tapi juga masyarakat Surabaya,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT