Minggu, 2 November 2025
Image Slider

Perjuangan Anak Pesisir Diluncurkan, Doa Bung Karno Menggema di Surabaya

TheJatim.com – Peringatan Bulan Bung Karno di Surabaya, Jum’at (27/6/2025), terasa berbeda. Bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan juga menjadi ruang munculnya inspirasi baru.

Di Gedung Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, tokoh muda pesisir, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am atau Cak Ghoni, meluncurkan buku autobiografinya berjudul Perjuangan Anak Pesisir.

Buku ini menceritakan perjalanan hidup Cak Ghoni sebagai anak kampung nelayan yang tumbuh dalam keterbatasan, namun tak menyerah meniti jalan sosial, pendidikan, dan advokasi rakyat kecil.

Cerita yang ditulis dengan jujur dan personal ini mendapat sambutan hangat dari berbagai tokoh, termasuk Bambang DH, Daniel Rohi, dan Prof. Dr. Achmad Muhibbin Zuhri.

“Jarang ada aktivis muda yang mau menulis kisah hidupnya sendiri. Apalagi diluncurkan bertepatan dengan Bulan Bung Karno dan Tahun Baru Islam. Ini momentum yang penuh makna,” kata Bambang DH.

Baca Juga:  Ketua Komisi C DPRD Surabaya Kawal Aspirasi Sampah dan Aset

Peluncuran buku ini juga menjadi ruang kontemplasi tentang makna kepemimpinan. Prof. Muhibbin menyebut sosok seperti Cak Ghoni layak disebut great leader, pemimpin yang tidak hanya menunjukkan arah, tapi juga memberi inspirasi.

“Seorang pemimpin itu bukan sekadar memberi contoh, tapi menginspirasi. Kalau kisah hidupmu membuat orang lain ingin lebih baik, maka kamu pemimpin. Mas Ghoni, dengan menulis, telah memberi contoh bahwa ketulusan itu bisa menular,” ujar Guru Besar UINSA ke-88 itu.

Ia juga menegaskan, menulis bukan soal pamer atau pencitraan. “Tinggal niatnya. Kalau niatnya ingin agar kebaikan itu menular, itu termasuk kebajikan juga. Tradisi semacam ini harus dijaga. Menulis dan film jauh lebih menyebar daripada sekadar ceramah,” tandasnya.

Senada dengan itu, Daniel Rohi, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, menyebut langkah Cak Ghoni sebagai dorongan moral bagi politisi muda.

Baca Juga:  Surabaya Dorong 32 Inovasi Sosial Demi Kesejahteraan Warga Rentan

“Dulu memang orang harus menunggu wafat dulu baru ditulis biografinya. Tapi sekarang, siapa pun bisa menulis asal niatnya untuk memberi dampak. Saya pun merasa terinspirasi. Buku ini minimal bikin saya ingat bahwa saya juga harus mulai nulis. Ternyata jadi dewan itu lebih gampang daripada nulis,” kelakarnya, disambut tawa hadirin.

Buku Perjuangan Anak Pesisir Diluncurkan, Doa Bung Karno Menggema di Surabaya
Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, anggota DPRD Kota Surabaya saat Peluncuran Buku “Perjuangan Anak Pesisir”, di Untag, Surabaya, Jum’at (27/6/2025). (Redaksi)

Cak Ghoni yang juga anggota DPRD Surabaya itu menyebut, buku Perjuangan Anak Pesisir menjadi catatan reflektif perjuangan sosial seorang anak muda pesisir yang kerap berhadapan langsung dengan persoalan kemiskinan, ketimpangan, dan keterbatasan akses pendidikan di wilayah pinggiran kota. Dirinya berharap kisah hidupnya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya agar tak ragu bermimpi besar.

“Semangat Bung Karno adalah semangat keberpihakan. Saya mencoba membawa semangat itu dalam langkah-langkah kecil saya, terutama dalam membela hak-hak rakyat kecil,” ujarnya.

Baca Juga:  Wali Kota Surabaya Ancam Copot Pejabat Terbukti Lakukan Pungli Gratifikasi

Malam harinya, peringatan ini ditutup dengan doa bersama 78 anak yatim, didedikasikan untuk kesehatan dan keselamatan Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI sekaligus putri Bung Karno. Jumlah anak yatim yang hadir bukan tanpa makna ke-78 adalah tahun kelahiran Megawati.

Suasana doa berlangsung khidmat dan penuh haru. Di tengah generasi yang makin terpolarisasi, momen ini jadi jembatan spiritual yang menghubungkan masa kini dengan nilai perjuangan Bung Karno.

“Kegiatan ini juga jadi bentuk rasa hormat kami kepada keluarga besar Bung Karno, yang tetap jadi simbol perjuangan sosial hingga hari ini,” ucap Cak Ghoni, alumni UINSA.

Peringatan Hari Bung Karno di Surabaya tahun ini bukan sekadar ritual tahunan. Ia menjadi panggung munculnya pemimpin baru, bukan yang bising di mikrofon, tapi yang berani menulis dan memberi pengaruh lewat keteladanan.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT