TheJatim.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) tengah melakukan investigasi menyeluruh terkait laporan masyarakat mengenai dugaan bahan bakar Pertalite yang bermasalah di beberapa wilayah Jawa Timur.
Keluhan tersebut datang dari pengguna kendaraan di Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, dan Malang yang mengaku mesin kendaraannya mengalami gangguan setelah mengisi Pertalite di sejumlah SPBU.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat. Ia menegaskan, seluruh proses distribusi BBM dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, termasuk pemeriksaan mutu melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan ke SPBU.
“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Ahad saat ditemui di SPBU 5460179, Jalan Kayoon No. 48 Surabaya, Rabu (29/10/2025).
Sebagai langkah lanjut, Pertamina telah melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan terhadap sampel Pertalite dari Terminal BBM Tuban dan Surabaya, dua titik utama pasokan untuk wilayah terdampak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa produk Pertalite memenuhi spesifikasi resmi yang ditetapkan.
Ahad menjelaskan, investigasi ini tidak berhenti di tingkat terminal, tetapi juga dilakukan pengecekan Quality and Quantity (QQ) langsung di SPBU sebagai titik distribusi akhir ke masyarakat.
“Kami sedang memastikan seluruh rantai distribusi berjalan sesuai standar mutu yang berlaku,” tegasnya.
Untuk menampung keluhan publik, Pertamina telah membuka 17 posko pengaduan di berbagai daerah—bertambah dua dari sebelumnya 15 posko. Masyarakat yang mengalami kendala serupa di wilayah lain juga dapat melapor melalui:
Call Center: 135
Email: pcc135@pertamina.com
Instagram DM: @pertamina.135
Pertamina memastikan setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan cepat dan sesuai prosedur. Perusahaan juga menegaskan bahwa penyaluran BBM tetap berjalan normal agar pasokan energi masyarakat tidak terganggu.



