TheJatim.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima kunjungan tim verifikasi Anugerah Dwija Praja Nugraha (DPN) Tahun 2025 dari Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di ruang sidang wali kota, Kamis (13/11/2025).
Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pendidikan, dan kesejahteraan guru.
Dalam kesempatan itu, Eri Cahyadi memaparkan sejumlah program unggulan di bidang pendidikan dan peningkatan SDM. Ia menegaskan bahwa Surabaya terus bergerak menuju kota kelas dunia, dibuktikan dengan pengakuan dari WHO dan sertifikasi UNICEF sebagai Kota Layak Anak (KLA) pertama di Indonesia.
“Tanpa SDM yang unggul, pembangunan tidak akan berarti apa-apa. Karena itu, kolaborasi antara guru dan tenaga pendidik sangat penting untuk melahirkan generasi berakhlak dan cinta NKRI,” ujar Eri.
Eri juga menegaskan komitmen Pemkot Surabaya untuk terus mengalokasikan 20 persen APBD bagi sektor pendidikan. Menurutnya, investasi pada pendidikan adalah pondasi utama bagi masa depan kota.
Selain itu, ia menjelaskan, peningkatan SDM di Surabaya dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Pemerintah kota memberi perhatian besar pada gizi ibu hamil dan menyusui guna mencegah stunting.
“Anak yang stunting cenderung memiliki daya pikir kurang optimal. Karena itu, pemenuhan gizi sejak dini menjadi kunci mencetak SDM unggul,” tegasnya.
Dalam bidang pendidikan dasar, Pemkot Surabaya juga mengembangkan program Sinau dan Ngaji Bareng di balai RW, serta program penghafal kitab suci bagi anak-anak PAUD. Program tersebut bertujuan menanamkan nilai moral dan keagamaan sejak dini.
“Manusia kuat itu bukan hanya pintar, tapi juga punya akidah yang kokoh,” tambah Eri.
Untuk memperkuat karakter remaja, pemkot membentuk Forum Anak Surabaya (FAS) serta menyediakan ruang baca, perpustakaan, dan pusat informasi sahabat perempuan. Pemerintah juga aktif mendorong pendidikan dan pemberdayaan perempuan agar tak tertinggal dalam pembangunan kota.
“Kami percaya, keluarga yang kuat lahir dari perempuan yang tangguh,” kata Eri.
Dalam paparannya, Eri juga menyebut sering berdialog langsung dengan para guru untuk menyusun arah kebijakan pendidikan. “Kami berdiskusi rutin dengan PGRI dan seluruh guru, tanpa membeda-bedakan negeri atau swasta. Semua harus tumbuh bersama,” ujarnya.
Kunjungan tim verifikasi DPN turut dihadiri oleh Prof. Dr. Masduki, Ketua PGRI Jatim Djoko Adi Walujo, Ketua PGRI Surabaya Agnes Warsiati, Kepala Dispendik Yusuf Masruh, serta jajaran MKKS dan Dewan Pendidikan Surabaya.
Prof. Masduki menjelaskan, Anugerah DPN 2025 digelar dalam rangka memperingati HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional. Ia menyebut Eri Cahyadi sebagai salah satu kepala daerah yang layak diusulkan karena kiprahnya membangun pendidikan Surabaya secara menyeluruh.
“Beliau tidak hanya membangun gedung, tapi juga semangat dan kesejahteraan guru. Bahkan memberikan beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru PAUD, sesuatu yang tidak semua daerah bisa lakukan,” kata Masduki.
Ia menilai langkah Pemkot Surabaya sebagai wujud kepemimpinan yang berpihak pada pendidikan. “PGRI sangat menghargai kepala daerah yang fokus memberdayakan guru dan memperjuangkan kesejahteraan mereka. Itu bentuk nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan,” pungkasnya.



