Kamis, 13 November 2025
Image Slider

PKB Bersyukur Syaikhona Kholil dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

TheJatim.com – Perjuangan panjang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya membuahkan hasil. Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2025.

Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi, menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Ia menyebut keputusan pemerintah sebagai kabar gembira, tidak hanya bagi masyarakat Bangkalan, tetapi juga bagi kalangan pesantren dan warga Nahdliyin di seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah, perjuangan panjang kami akhirnya membuahkan hasil. Ini bukan hanya kebanggaan bagi warga Madura, tapi juga bagi seluruh masyarakat pesantren,” ujar Fauzan di Surabaya, Senin (10/11/2025).

Kebahagiaan PKB semakin lengkap setelah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden ke-4 RI sekaligus pendiri PKB, juga menerima gelar Pahlawan Nasional. Bersama keduanya, terdapat delapan tokoh lain yang mendapat penghargaan serupa, antara lain Jenderal Besar Soeharto, Marsinah, Mochtar Kusumaatmaja, Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Sarwo Edhie Wibowo, Sultan Muhammad Salahuddin, Tuan Rondahaim Saragih, dan Zainal Abidin Syah.

Baca Juga:  Industri Hasil Tembakau Beri Dampak Ekonomi Positif Bagi Daerah

Menurut Fauzan, penganugerahan ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap jasa besar tokoh pesantren dalam membangun kesadaran kebangsaan.

“Beliau bukan hanya ulama besar, tapi juga guru bangsa yang menanamkan nilai cinta tanah air lewat pendidikan pesantren,” tegas Bendahara DPW PKB Jatim itu.

Fauzan mengungkapkan, PKB sejak lama memperjuangkan agar tokoh-tokoh ulama pejuang mendapatkan gelar pahlawan. Sejak 2021, partai ini secara resmi mengusulkan nama Syaikhona Kholil dan melakukan audiensi ke tingkat nasional. Bahkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar turun langsung memperjuangkan hal itu.

Baca Juga:  LBH Ansor Jatim Tantang Kapolda Riau Hadiri Mediasi Gugatan Salah Tangkap

“Sejak 2021 kami mengirimkan dokumen dan melakukan audiensi. Alhamdulillah, perjuangan itu akhirnya diakui oleh negara,” kata Fauzan.

Sebagai partai yang lahir dari rahim pesantren dan Nahdlatul Ulama (NU), Fauzan menegaskan bahwa memperjuangkan ulama pesantren untuk mendapat penghargaan negara adalah kewajiban moral dan ideologis bagi PKB.

“Bagi PKB, perjuangan ini bukan soal politik, tapi bentuk penghormatan dan tanggung jawab terhadap sejarah perjuangan ulama,” jelasnya.

Selain Syaikhona Kholil dan Gus Dur, PKB juga terus mendorong agar sejumlah ulama lain memperoleh gelar serupa, di antaranya KH Bisri Syansuri (Jombang), KH Abdullah Abbas (Cirebon), KH Mahrus Aly (Kediri), KH R. Asnawi (Kudus), dan KH Ruhiat (Tasikmalaya).

Baca Juga:  Hari Literasi Internasional Khofifah Dorong Budaya Saring Sebelum Sharing

“PKB ingin jasa para ulama pesantren ini tidak hanya dikenang dalam lingkup keagamaan, tetapi juga diakui negara sebagai bagian dari perjuangan bangsa,” ujarnya.

Fauzan menegaskan, pengakuan negara terhadap Syaikhona Kholil dan Gus Dur hanyalah langkah awal. PKB akan terus memperjuangkan para tokoh pesantren lain agar diakui sebagai Pahlawan Nasional.

“Ini bukan akhir dari perjuangan, tapi awal untuk terus memperjuangkan pengakuan negara terhadap jasa ulama,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Baca Juga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT