Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

PMII Jawa Timur Salurkan Donasi dan Dampingi Rehabilitasi Ponpes Al Khoziny

TheJatim.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menyalurkan donasi serta menyatakan kesiapannya membantu proses rehabilitasi Pondok Pesantren Al Khoziny pasca musibah yang menimpa lembaga pendidikan tersebut. Kunjungan rombongan PMII dipimpin langsung oleh Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur, Akiedo Zawa, bersama Ketua Kopri PKC PMII Jatim, Kholisatul Hasanah, pada Rabu (8/10/2025).

Dalam kunjungan itu, PMII Jatim menyerahkan bantuan secara langsung kepada pengasuh pondok, KH. Raden Abdus Salam Mujib, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap keluarga besar pesantren.

“Kami sebagai santri merasa bahwa pondok pesantren adalah benteng moral bangsa. Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk ikut menegakkannya kembali,” ujar Edo sapaan akrabnya kepada The Jatim.

Baca Juga:  Marak Vandalisme Adili Jokowi di Surabaya

Edo yang memiliki latar belakang pendidikan teknik sipil juga menegaskan kesiapannya mendampingi pondok dalam proses perencanaan ulang dan rehabilitasi bangunan. Langkah tersebut akan dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ISO, agar pembangunan pondok berjalan aman, layak, dan berkelanjutan.

“InsyaAllah kami siap membantu dari sisi teknis—mulai desain, struktur, hingga rekomendasi material bangunan sesuai standar. Pondok harus jadi tempat yang bukan hanya menumbuhkan ilmu, tapi juga menjamin kenyamanan dan keselamatan santri,” tambahnya.

Baca Juga:  Gubernur Khofifah Kirim Bantuan Logistik Besar ke Pulau Bawean

Selain penyaluran bantuan, PMII Jatim juga menyoroti persoalan administratif terkait izin mendirikan bangunan (IMB) yang belum dimiliki banyak pondok pesantren. Akiedo menduga hal ini terjadi karena proses perizinan yang rumit dan biayanya tinggi.

“Banyak pondok tidak bermaksud melanggar, tapi terkendala sistem perizinan yang rumit dan mahal. Padahal mereka hanya ingin fokus mendidik santri,” jelasnya.

Atas dasar itu, PMII Jatim mendorong pemerintah daerah maupun pusat untuk memberi pendampingan teknis dan kemudahan perizinan IMB bagi lembaga pendidikan berbasis masyarakat, termasuk pondok pesantren.

Baca Juga:  Cipayung Plus Jatim Minta Masyarakat Bijak Menyikapi Isu Nasional

“Negara harus hadir, bukan hanya saat musibah, tapi juga dalam memastikan setiap santri belajar di tempat yang aman dan sesuai standar. Kami berharap ada kebijakan afirmatif seperti pembebasan biaya atau jalur cepat perizinan,” tegasnya.

Lebih lanjut, PMII Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai gerakan sosial-keilmuan yang berperan aktif dalam membantu masyarakat, tidak hanya dalam bentuk advokasi, tetapi juga kerja nyata.

“Kami percaya, membangun peradaban Islam Indonesia bukan hanya lewat orasi, tapi lewat karya dan aksi nyata,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT