Thejatim.com. Surabaya-Pada triwulan ketiga tahun 2024, realisasi belanja daerah APBD Jawa Timur tercatat sebesar 61,9%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencapai 63,7% secara year-on-year (yoy).
Meski secara nominal belanja daerah pada 2024 meningkat menjadi Rp20,594 miliar, lebih tinggi dari Rp19,822 miliar di triwulan ketiga 2023, peningkatan sebesar Rp772 miliar ini tidak tercermin dalam rasio persentase realisasi, yang justru cenderung lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
Dari jenis belanja, belanja pegawai pada tahun 2024 dianggarkan sebesar Rp9,164 miliar. Hingga triwulan ketiga, realisasinya mencapai Rp5,770 miliar atau sekitar 63%, sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan ketiga 2023 yang hanya terealisasi 61,8%. Dengan demikian, belanja pegawai pada tahun 2024 mengalami peningkatan baik secara nominal maupun persentase dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk belanja barang dan jasa, realisasi hingga triwulan ketiga 2024 mencapai 65,1%, atau sekitar Rp5,740 miliar dari anggaran sebesar Rp8,813 miliar. Ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023, di mana realisasi pada triwulan yang sama hanya mencapai 63,4%. Hal ini menunjukkan pengelolaan belanja barang dan jasa yang relatif lebih optimal pada 2024 dibandingkan tahun lalu.
Namun, belanja modal justru menjadi salah satu sektor yang mengalami penurunan realisasi. Pada triwulan ketiga tahun 2024, realisasi belanja modal hanya mencapai 31,7%, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2023 yang mencapai 34,1%.
Belanja modal pada APBD 2024 diproyeksikan sebesar Rp2,227 miliar, sedikit lebih kecil dari realisasi tahun 2023 yang mencapai Rp2,342 miliar. Dengan realisasi sebesar Rp706 miliar hingga triwulan ketiga 2024, belanja modal tidak hanya lebih rendah secara persentase tetapi juga secara nominal dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, belanja lainnya juga menunjukkan penurunan realisasi dibandingkan tahun 2023. Meskipun proyeksi belanja lainnya pada 2024 lebih besar dari realisasi tahun 2023, persentase dan nominal realisasinya justru lebih rendah.
Pada triwulan ketiga 2024, realisasinya mencapai 64,1% atau sekitar Rp8,377 miliar dari anggaran Rp13,060 miliar, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2023 realisasi mencapai 70,9% atau sekitar Rp8,676 miliar dari anggaran Rp12,241 miliar.