TheJatim. Surabaya – AH. Thony, Wakil Ketua Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya meninjau pembangunan box culvert di frontage road Jl. A. Yani, tepatnya di perempatan Margorejo, Wonocolo, Surabaya, Senin (29/11/2021).
Ia menemukan kabel yang hendak dimasukkan ke Box Culvert berserakan, dan ia juga menyarankan untuk penataan kabel didalam box culvert bisa rapi dan tidak menganggu aliran air, yang tidak menutup kemungkinan membawa sampah.
“Memang keberadaan kabel ini dibutuhkan, tapi ketika penempatannya tidak ditempatkan dengan baik, maka akan menjadi media yang membuat menghentikan sampah mengalir, sehingga menjadi material yang membuat gorong-gorong jadi buntu,” jelasnya, di sudut perempatan Margorejo.
Menurutnya, jika ada satu kabel yang posisinya menyilang didalam box culvert, maka sampah berpotensi menyangkut di kabel tersebut. “Satu sangkutan itu (sampah, red) akan memberikan kekuatan untuk menyangkut sampah yang lain,” ujarnya.
Dari pantauan AH. Thony, box culvert yang ditemukan kabel yang tidak beraturan. Ia memperkirakan waktu hujan diwaktu satu malam, maka box culvert bisa penuh air dan sampah.
“Sehingga wajar kalau kedalaman hampir 2 meter atau satu setengah meteran, maka 1 meter itu tertimbun sampah,” katanya.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Surabaya ini mendorong Pemerintah Kota Pemkot Surabaya untuk perawatan box culvert dengan teknologi.
“Nah perawatan untuk box culvert seluruh Surabaya ini kan ndak gampang, sehingga dibutuhkan alat. Jika alatnya seperti bor, harapannya kalau alat itu masuk, lumpur di gorong-gorong bisa langsung masuk truk,” cetusnya.
Lanjut Thony, jika penerapan teknologi tersebut terjadi, maka mekanisme pengerukan gorong-gorong box culvert akan terganggu dengan adanya kabel. “Bisa nyangkut kabel nanti,” tegasnya.
AH. Thony mendorong Pemkot Surabaya untuk membahas instalasi kabel bersama pihak Telkom di dalam box culvert agar ditata dengan baik.
“Tidak sekedar dengan Telkom, tapi juga dengan PDAM, Perusahan Gas dan PLN. Semoga bisa dibuatkan box culvert khusus untuk ditempatkan saluran,” katanya.
Menurutnya, dengan mencari solusi dari beberapa perusahaan pengguna box culvert sebagai alur instalasi. Maka kerja sama bisa lebih dinamis, saling menguntungkan dan tidak memberatkan.
“Kemudian kewajibannya saling terpenuhi tidak saling tumpang tindih. Kalau kemudian kabel-kabelnya dirapikan, tidak akan menjadi kendala dikemudian hari,” pungkasnya.