Sabtu, Juli 6, 2024

SMP Negeri 8 Pamekasan Raih Anugerah Sekolah Adiwiyata

Thejatim. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Pamekasan dianugerah penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kamis (13/08/2023).

Sekolah yang berlokasi di Desa Jelmak, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur, tersebut memperoleh penghargaan berkat komitmennya menciptakan sekolah yang ramah lingkungan dan inovasi pemanfaatan pengolahan limbah sampah dan juga makanan tanpa pengawet alami.

Penghargaan Adiwiyata ini. SMP Negeri 8 Pamekasan Itu meraih Adiwiyata sejak Tahun 2020 sampai 2023, yang diikuti oleh berapa tingkat sekolah sejawatimur.

Adapun indikator penilaian penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2023 yaitu penerapan perilaku peduli ramah lingkungan, menciptakan lingkungan sekolah sebagai sarana belajar, penghematan energi, merawat dan melestarikan tanaman endemik, serta keterlibatan orang tua dalam mendukung pendidikan ramah lingkungan.

Kepala Sekolah SMPN 8 Abdul Qadimul Azal, menuturkan penghargaan Adiwiyata Jatim ini berkat komitmen dan konsistensi pihak sekolah dalam menerapkan sekolah yang ramah lingkungan.

“Perjuangan dan kekompakan tim dalam menjaga konsistensi penerapan perilaku ramah lingkungan di sekolah membuahkan hasil,”katanya.

Menurutnya, hal ini juga tidak terlepas dari peran para dewan guru yang memberikan dukungan penuh terhadap program pengimbasan Sekolah Adiwiyata di Sekolah SMP Negeri 8 Pamekasan

Lebih jauh, Azal Sapaan akrabnya menambahkan selain komitmen penerapan perilaku ramah lingkungan, pihaknya juga melakukan inovasi pemanfaatan pengolahan limbah sampah berupa biobaterai, briket, dan biopolybag. Ketiganya merupakan kreasi siswanya dalam mengamati permasalahan dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar sekolah.

“Melalui pengamatan lingkungan sekitar, kami menggali potensi yang ada di lingkungan sekolah,” jelasnya.

Abdul Qadimul Azal menjelaskan, inovasi biobaterai merupakan inovasi siswa SMP Negeri 8 dalam memanfaatkan sampah yang habis dipakai. Dalam hal ini, siswa sudah mampu membaca permasalahan lingkungan dan berupaya mencari solusinya melalui inovasi.

Begitu pula inovasi makanan tanpa pengawet asli makanan olahan sendiri, dan juga program unggulan lainya.

Abdul Qadimul Azal, juga berharap, penghargaan Adiwiyata ini bisa menjadi motivasi SMP 8 dalam menciptakan lingkungan dan budaya sekolah yang konsisten mendukung terciptanya pusat penelitian ilmiah bagi siswa agar menjadi inspirasi positif bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Pamekasan.

“Semoga nanti bisa masuk ke taraf Nasional dan internasional. Kita doakan dan selalu berinovasi untuk menggapai impian bersama,”pungkasnya Azal. (Puput).

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT