Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Stabilitas Harga Terjaga, Surabaya Alami Deflasi 0,07 Persen

TheJatim.com – Kota Surabaya mencatat capaian positif dengan deflasi 0,07 persen pada September 2025. Pencapaian ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Jawa Timur di Taman 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Selasa (23/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan Bulog dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyalurkan berbagai kebutuhan pokok. Di antaranya 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), telur, minyak goreng, gula pasir, cabai, dan bawang merah.

Menteri Amran menyampaikan, keberhasilan Surabaya mengendalikan harga pangan sehingga mencatat deflasi patut dijadikan contoh bagi daerah lain.

Baca Juga:  Kesadaran Masyarakat Lapor 112 Meningkat, Tetapi Jumlah Kebakaran di Surabaya Menurun

“Pak Wali Kota Eri Cahyadi luar biasa, Surabaya deflasi 0,07 persen. Ini harus menjadi teladan bagi daerah lain,” ujar Amran.

Selain itu, ia menegaskan harga beras harus dijaga agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia juga memastikan pasokan beras SPHP tetap tersedia di pasar dengan pengawasan berkelanjutan.

Amran menyebut, Jawa Timur menjadi lokasi pelepasan 2.400 ton beras SPHP secara serentak. Kegiatan operasi pasar ini akan terus digelar, dimulai dari Jawa Timur.

“Kami minta Bulog buka 24 jam. Kita tidak boleh biarkan rakyat berjalan sendiri,” tegasnya.

Baca Juga:  9.500 Batang Rokok Ilegal Disita Petugas di Surabaya Selatan

Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto menugaskannya turun langsung ke lapangan memastikan pasokan pangan aman hingga akhir tahun. Menurutnya, stok beras nasional mencapai 1,3 juta ton, ditambah 1 juta ton cadangan untuk operasi pasar.

“Stok kita tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan. Terima kasih kepada Ibu Gubernur dan Pak Wali Kota yang turun langsung mendengarkan suara rakyat,” katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM di Surabaya merupakan hasil sinergi antara Pemkot, Bulog Kanwil Jatim, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Terbitkan SE Peningkatan Keamanan dan Ketentraman Nataru 2024

“Penyediaan komoditas didukung penuh oleh Bulog Kanwil Jatim dan Pemprov. Untuk beras disediakan 10 ton, telur 100 kilogram, gula 1 ton, minyak 700 liter, serta cabai dan bawang masing-masing 200 kilogram,” jelas Antiek.

Ia menegaskan, program GPM berkontribusi pada capaian deflasi yang dialami Surabaya.

“Komoditas beras tidak masuk 10 besar penyumbang inflasi. Justru Surabaya mengalami deflasi 0,07 persen,” ujarnya.

Antiek memastikan Pemkot Surabaya konsisten melaksanakan pasar murah dan intervensi pasar untuk menjaga stabilitas harga serta membantu masyarakat.

“Kegiatan ini rutin dilakukan agar kebutuhan pangan warga tetap terjangkau,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT