Sabtu, Juli 6, 2024

Tenaga Kerja Lokal Diabaikan: Kebijakan Investasi Jokowi Dikritisi JK

Akibatnya, tidak ada tenaga kerja Indonesia yang benar-benar terlibat dalam proses pembangunan, seperti dalam pembuatan smelter.

“Itu sangat penting karena begitu pelaksananya orang luar negeri besok kita panggil lagi kontraktor lain. apa yang terjadi? memang menghasilkan banyak, tapi siapa yang punya. karena kita biarkan kontraktor itu bawa semua puluhan ribu pekerja akhirnya tidak ada 1 orang Indonesia pun yang tahu bagaimana bikin smelter (contohnya),” ungkap Jusuf Kalla kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (19/5/2023)

Jusuf Kalla juga menyoroti kepercayaan pemerintah terhadap komponen nasional yang terbilang kurang. Menurutnya, hal ini mengakibatkan bangunan-bangunan yang dibangun tidak memberikan manfaat yang optimal kepada negara.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla mengkritisi sistem yang seharusnya dapat dilakukan oleh pihak Indonesia sendiri. Ia menegaskan perlunya kebijakan yang memaksa penggunaan tenaga kerja lokal, sehingga tukang las dari luar negeri tidak perlu diimpor.

Sebagai alternatif, Jusuf Kalla menyarankan untuk melibatkan anak-anak petani yang dapat dididik menjadi tukang las yang berkualitas dalam waktu singkat.

“Jangan tukang las pun dari China dibawa ke sini. Padahal kita bisa bikin anak petani, kita didik sebulan dua bulan bisa dia jadi tukang las yang baik,” tandas Jusuf Kalla

Pernyataan Jusuf Kalla tersebut memberikan sorotan terhadap kebijakan investasi pemerintah yang cenderung mengabaikan potensi tenaga kerja lokal. Kritiknya menekankan pentingnya memberdayakan sumber daya manusia dalam negeri dan melibatkan mereka dalam proses pembangunan.

Dengan demikian, pembaca diharapkan akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan investasi dan peningkatan peran tenaga kerja lokal dalam pembangunan negara. (kml)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terkait
ADVERTISEMENT