Thejatim.com – Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2024 menunjukkan tren pertumbuhan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, mencapai 34%. Hal tersebut pada APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 yang ditetapkan sebesar Rp85,19 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2024 tersebut meningkat sekitar 17% dibandingkan dengan APBD 2024 Murni yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp72,6 triliun, dan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan realisasi APBD 2023, yang mencapai Rp63,53 triliun.
Namun, di balik lonjakan signifikan pada 2024, APBD DKI Jakarta pernah mengalami penurunan drastis pada tahun 2020, dengan kontraksi sebesar 19,8%. Pada tahun tersebut, realisasi belanja daerah hanya mencapai Rp52 triliun, jauh di bawah capaian tahun 2019 yang sebesar Rp64,9 triliun.
Untuk mengidentifikasi penyebabnya cukup mudah yaitu karena faktor COVID-19 dimana kondisi sosial ekonomi mengalami tekanan yang cukup berat, tidak hanya Indonesia melainkan juga hampir seluruh negara hampir terdampak pandemi COVID-19.
Secara umum, selama satu dekade terakhir, APBD DKI Jakarta menunjukkan tren positif yang konsisten, dengan hanya dua kali mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2014 sebesar 1,3% dan pada 2020 sebesar 19,8%. Selebihnya, APBD mengalami pertumbuhan meski dalam beberapa tahun sempat melambat, seperti pada tahun 2019 yang hanya tumbuh 5,7%, dan tahun 2022 dengan kenaikan moderat sebesar 3,1%.