Rabu, 27 November 2024
Image Slider

Transformasi Ekonomi dan Produktivitas Menjadi Kunci Keluar dari Middle Income Trap di Indonesia

Thejatim. Jakarta-Meningkatkan produktivitas menjadi kunci utama bagi Indonesia untuk keluar dari middle income trap dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Menurut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adiniggar Widyasanti, tanpa peningkatan produktivitas, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terjebak pada angka 5 persen.

Dalam konsultasi publik yang disiarkan virtual pada Jumat, 19 Mei 2023, Amalia menyampaikan, “Produktivitas ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari 5 persen menjadi 6 hingga 7 persen. Tanpa peningkatan produktivitas, kita akan stuck di rata-rata 5 persen.”

Pada tahun 2022, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,31 persen, namun capaian tersebut belum cukup untuk mengatasi middle income trap. Middle income trap adalah situasi ketika sebuah negara mencapai tingkat pendapatan menengah tetapi tidak mampu melampaui batasan tersebut untuk menjadi negara maju.

Baca Juga:  Pertemuan Jokowi, Prabowo, dan Erick Ditanggapi oleh Puan

Amalia menyebutkan bahwa jika pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata 6 persen, Indonesia dapat keluar dari middle income trap pada tahun 2041. Namun, jika pertumbuhan mencapai 7 persen, Indonesia dapat keluar lebih cepat pada tahun 2038.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Amalia menyebutkan bahwa peningkatan produktivitas ekonomi Indonesia adalah PR terbesar yang harus diselesaikan. Saat ini, produktivitas tenaga kerja Indonesia masih di bawah negara-negara maju seperti China dan Brazil.

Amalia juga menyoroti masalah deindustrialisasi dini sebagai PR lainnya. Kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB Indonesia telah menurun drastis dari 27,4 persen pada tahun 2005 menjadi hanya 18,3 persen pada tahun 2022. Hal ini menyebabkan banyak tenaga kerja beralih ke sektor jasa yang juga memiliki produktivitas rendah.

Baca Juga:  Isi Lengkap Surat Anies Baswedan saat Meminang AHY

Oleh sebab itu, Amalia mengatakan transformasi ekonomi menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia bisa keluar dari middle income trap. Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus lebih dari 5 persen. “Kita harus tumbuh 6 sampai 7 persen sebelum tahun 2045,” kata dia.

Amalia menjelaskan bahwa pemerintah memiliki agenda transformasi ekonomi yang terdiri dari lima tujuan. Pertama, meningkatkan peran Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), inovasi, dan produktivitas ekonomi. Kedua, menerapkan ekonomi hijau di berbagai sektor. Ketiga, memastikan transformasi digital terjadi masif dan dirasakan seluruh masyarakat.

Selanjutnya, memastikan dan menciptakan integrasi ekonomi domestik dan konektiktivas ekonomi global. Terakhir, menjadikan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, Amalia optimis bahwa Indonesia dapat keluar dari middle income trap dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebelum tahun 2045. Transformasi ekonomi menjadi kunci penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Baca Juga:  Kontroversi Relokasi Desa Ngelo: Bupati Bojonegoro Ngamuk

Amalia menekankan bahwa meningkatkan produktivitas adalah langkah yang harus diperhatikan secara serius. Tanpa peningkatan produktivitas, pertumbuhan ekonomi akan terhambat dan Indonesia akan terjebak pada tingkat pertumbuhan yang rendah.

Dengan kesungguhan dan kerjasama dari berbagai pihak, Indonesia memiliki potensi untuk mengatasi middle income trap dan mencapai status negara maju. Peningkatan produktivitas, transformasi ekonomi, dan implementasi agenda transformasi yang telah disusun akan menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan tersebut.

Amalia optimis bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan melampaui batasan middle income trap. Hal ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. (kml)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait
ADVERTISEMENT