Rabu, 27 November 2024
Image Slider

4 tuntutan FAS dalam Demo di Mapolda terkait dugaan KDRT oknum DPRD Jatim

TheJatim. Surabaya – Sejumlah massa yang tergabung dalam Forum Aktivis Surabaya (FAS) menggelar demonstrasi di depan Mapolda Jatim. Mereka membawa empat tuntutan kepada pihak yang bersangkutan terkait kasus dugaan KDRT yang dilakukan oleh oknum DPRD Jatim dari fraksi Gerindra berinisial BK, Selasa (26/10/2021) siang.

Koordinator aksi di lapangan, abdul hayyi mengatakan, dia menuntut pihak berwajib untuk menuntaskan kasus dugaan KDRT tersebut secara transparasi, tegas dan adil.

“Kedua, kami meminta Polda Jawa Timur dalam hal ini penyidik, agar bertindak cepat dalam proses penyidikan, profesional dan proporsional dalam penanganan kasus KDRT ini,” kata dia di depan Mapolda Jatim, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga:  Pemkot Surabaya harapkan Nelayan menggarap Lahan Pertanian

Suroso menambahkan, dia berharap BK yang diduga melakukan kekerasan berulang-ulang terhadap istrinya ini dihukum seberat-beratnya, sesuai dengan ketentuan hukum.

“Ini supaya tidak terjadi lagi kekerasan yang menimpa kaum perempuan,” tegasnya.

Selain mendesak kepolisian, dia juga mendesak ketua umum DPP Partai Gerindra melakukan tindakan tegas dengan memecat BK dari keanggotaan di Partai Gerindra.

Baca Juga:  Melambat: APBD Jatim 2024 Naik 4,7%

“Yang terakhir, kami menuntut ketua umum DPP Partai Gerindra melakukan tindakan tegas, dengan memecat oknum ini dari keanggotaan,” pungkasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Timur saat dikonfirmasi, terkait kasus tersebut melalui ponselnya belum dapat merespon.

Sebelumnya diberitakan Lensa Indonesia, Forum Aktivis Surabaya berencana menggelar demonstrasi di Mapolda Jatim atas kasus KDRT, yang diduga dilakukan oleh oknum DPRD Jatim fraksi Gerindra berinisial BK, Selasa (26/10/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Baca Juga:  Yusril: Prabowo Segera Tentukan Bacawapres

Koordinator aksi di lapangan, Abdul hayyi kepada wartawan mengatakan, aksi itu dilakukan atas dasar menyuarakan pembelaan kepada perempuan, sekaligus mendesak kepolisian untuk serius menangani perkara ini.

“Kurang lebih massanya 30 orang. Kita sebenarnya ingin menyuarakan terkait penanganannya dan kami suarakan pembelaan kepada perempuan,” kata dia melalui sambungan telepon, Selasa (26/10/2021) dini hari.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terkait
ADVERTISEMENT