Thejatim.com – Debat Terbuka antara Sahabat Muda AF dan Generasi Sumenep Hijau, di Cafe Tanean, Sumenep, Senin (11/11/2024) malam berlangsung menarik. Sejumlah isu disampaikan masing-masing kubu, termasuk dari Generasi Sumenep Hijau sebagai salah satu perwakilan pemuda cabup-cawabup Sumenep nomor 01 KH Ali Fikri (Mas Kiai) dan KH Muh Unais Ali Hisyam (FINAL).
Salah satu juru bicara Generasi Sumenep Hijau, Mohammad Nur, dalam beberapa poin pemaparannya kala itu sempat menyinggung soal modal kampanye Paslon FINAL yang berasal dari Gerakan masyarakat di akar rumput.
Nur menyebutkan bahwa Paslon FINAL sama sekali tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk dana kampanye. Sebab, seluruh agenda kampanye pasangan ini sepenuhnya dibiayai oleh masyarakat.
“Pasangan FINAL mungkin satu-satunya calon di Indonesia yang dimodali rakyat. Yang itu berdiri atas iuran rakyat dan kemauan rakyat, karena keinginan rakyat untuk Sumenep lebih baik,” paparnya.
Sebab itu, ia berpendapat bahwa gerakan rakyat yang secara terang-terangan memodali salah satu Paslon Pilkada 2024 di Sumenep menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat butuh perubahan.
“Masyarakat sudah pintar semua. Tahu menilai dan memilih mana yang lebih baik,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/11/2024).
Di sisi lain, aktivis muda yang dikenal lantang menyuarakan suara rakyat ini memaparkan bahwa Paslon FINAL memiliki program untuk memberdayakan manusia di Sumenep menjadi manusia yang cerdas dan berpendidikan melalui program satu rumah satu sarjana.
“Jadi tidak hanya mendorong beasiswa saja. Tetapi FINAL ingin menjamin generasi muda Sumenep menjadi sarjana agar semua memiliki kualifikasi pengetahuan dan keilmuan,” ucapnya.
“Intinya, bila FINAL ditakdirkan terpilih sebagai pemimpin di Kabupaten Sumenep akan berikhtiar untuk membangun sumberdaya manusia Sumenep melalui 1 rumah 1 sarjana. Sebab dengan begitu akan berdampak pada kemajuan-kemajuan lainnya,” tambahnya.
Nur menyebutkan bahwa Sumenep hari ini butuh sosok pemimpin yang kuat, baik kuat secara pemahaman keagamaan maupun secara prinsip dalam kepemimpinan daerah. “Dan jawabannya ada pada paslon FINAL,” pungkasnya.