Kamis, 9 Oktober 2025
Image Slider

Bangun SDM hingga Infrastruktur, Wali Kota Eri Paparkan Arah Baru Surabaya

TheJatim.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali menegaskan komitmennya seluruh kebijakan dan anggaran yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak lain untuk satu tujuan yakni menyejahterakan warganya.

Pesan itu disampaikan Eri saat membeberkan arah pembangunan Kota Pahlawan ke depan, Kamis (10/7/2025) di Balai Kota. Ia menyebut, sejak awal menjabat, fokus utama bukan membangun jalan atau gedung, melainkan membenahi kualitas hidup masyarakat yang sempat terpukul pandemi.

“Saat itu angka stunting kita 28,5 persen, kemiskinan 5,9 persen, pengangguran 9,7 persen. Kalau manusianya belum sehat dan belum kerja, mau bangun apa juga percuma,” ucapnya.

Setelah fokus digeser ke pengembangan SDM, hasilnya mulai terlihat. Angka stunting kini tinggal 1,6 persen. Pengangguran terbuka menyusut drastis ke kisaran 4 persen. Tingkat kemiskinan juga turun jadi 3,9 persen lebih baik dari masa sebelum pandemi.

Baca Juga:  IPPNU Jatim Gelar Hangout Media Demi Perkuat Dakwah Digital, Gandeng LTNNU

Menurut Eri, ada tujuh indikator utama yang ia jadikan tolok ukur keberhasilan dari kemiskinan, pengangguran, hingga gini ratio dan IPM. Semua diarahkan ke satu arah masyarakat Surabaya hidup lebih layak.

Meski prioritas awalnya SDM, bukan berarti pembangunan fisik dilupakan. Pemkot tetap melanjutkan pembenahan infrastruktur dasar, terutama drainase dan jalan rusak.

Dari total 600 titik banjir di Surabaya, saat ini tinggal sekitar 180 titik yang masih perlu penanganan. Itu pun, kata Eri, tiap rupiah yang dikeluarkan kini harus bisa diukur dampaknya.

“Kontrak kinerja Sekda dan kepala dinas sekarang pakai target. Kalau anggarannya turun, titik banjirnya harus ikut turun. Harus jelas output-nya,” tegasnya.

Baca Juga:  Pagar Nusa dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak di Gapura Sumenep

Soal jalan rusak, Eri menjelaskan sebagian besar justru berada di bawah wewenang pusat atau provinsi. Namun setelah komunikasi formal, Pemkot akhirnya diizinkan turun tangan melakukan perbaikan meski aset belum sepenuhnya dialihkan.

Untuk mendorong ekonomi kawasan barat, Pemkot juga menyiapkan pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang akan terkoneksi langsung ke kawasan Pelindo, Simpang Teluk Lamong. Melihat skala proyek yang besar, Eri membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor.

“Siapapun yang ingin ikut membangun Surabaya, ayo. Pintu kami terbuka,” katanya.

Sorotan juga diberikan pada pengelolaan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Eri menggarisbawahi bahwa rusun disediakan sebagai hunian sementara bagi warga kurang mampu, bukan tempat tinggal permanen.

Baca Juga:  Wali Kota Surabaya Ancam Copot Pejabat Terbukti Lakukan Pungli Gratifikasi

“Kalau yang masuk bukan warga miskin, rusunnya jadi nggak tepat sasaran,” tegasnya.

Sementara di sektor transportasi, Pemkot menyambut rencana pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) yang akan menghubungkan Surabaya dengan Gresik, Sidoarjo, dan Lamongan. Proyek ini ditargetkan mulai berjalan pada 2027.

“Kami juga siapkan feeder agar warga bisa nyambung dari rumah ke stasiun tanpa repot,” ujar Eri.

Di akhir pernyataannya, Eri mengajak seluruh warga untuk aktif terlibat. Bukan hanya menjadi penonton, tapi ikut mengawal jalannya program-program pemerintah agar tepat sasaran dan memberi dampak nyata.

“Pembangunan itu tugas kita semua. Pemerintah hanya alat. Tujuannya satu warga Surabaya harus hidup lebih sejahtera,” pungkasnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT