Jumat, 10 Oktober 2025
Image Slider

Sekolah Hukum Politik ISNU Jatim, Perkuat Wawasan Kebangsaan Lewat Kajian Fiqh

TheJatim.com – Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur menegaskan kembali komitmennya menjaga ideologi Pancasila lewat Webinar Sekolah Hukum dan Politik Kebangsaan bertema ‘Negara Pancasila dalam Perspektif Fiqh Tata Negara’.

Kegiatan yang digelar secara daring pada Jumat (22/8/2025) malam ini berlangsung dari pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, dan menjadi bagian dari syi’ar keilmuan untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.

Plt Ketua PW ISNU Jatim, Prof. Dr. H. M. Afif Hasbullah, SH., M.Hum., menyampaikan bahwa tema yang diangkat bukan semata kajian akademik, melainkan upaya membumikan kembali Pancasila dalam konteks tantangan kebangsaan hari ini.

“Arus globalisasi, politisasi politik, penetrasi ideologi transnasional, hingga dinamika hukum yang sering meninggalkan aspek moral dan spiritual adalah tantangan nyata bangsa ini. Namun kita tetap optimis, karena di saat yang sama Islam moderat yang ramah dan konseptual bisa tampil sebagai penjaga Indonesia Raya,” ujarnya.

Baca Juga:  Bersama JCP dan PSBB, PR Fatayat NU Desa Betet Laksanakan Khitan Massal Gratis

Menurut Afif, ISNU Jatim dengan ribuan anggotanya yang terdiri dari guru besar, doktor, magister, dan sarjana berbagai profesi, terpanggil untuk ikut berkontribusi nyata. Kontribusi itu diwujudkan melalui riset, kajian akademis, praktik sosial, hingga pembinaan umat.

“ISNU hadir untuk memperkuat Pancasila, mengokohkan wawasan kebangsaan, sekaligus meneruskan warisan ulama dan pejuang Nusantara,” tegasnya.

Afif juga mengapresiasi dukungan kampus mitra yang turut menyukseskan acara, seperti Universitas Islam Malang, Universitas Darul Ulum Lamongan, dan Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Ke depan, ia berharap BPIP dapat bersinergi lebih erat dengan ISNU Jatim untuk memperkuat pembinaan ideologi Pancasila.

Baca Juga:  Museum NU Tambah Zona Khusus Jurnalis, Isfandiari: Kontribusi Mereka Tak Tergantikan

“Forum ini bukan hanya diskusi, tapi ruang untuk meneguhkan komitmen kebangsaan, memperkuat basis keilmuan, sekaligus menjaga Indonesia sebagai rumah damai bagi semua. Itulah warisan besar ulama dan pendiri bangsa yang wajib kita teruskan,” pungkas Afif dengan penuh optimisme.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PP ISNU, Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D., menekankan pentingnya kesinambungan sekolah hukum dan politik kebangsaan ini. Ia menilai, Pancasila sejalan dengan tauhid dan nilai-nilai Islam.

“Tidak ada kontradiksi antara Pancasila dengan ajaran Islam. Ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, keadilan, dan kerakyatan adalah prinsip yang menyatu dengan dasar kita beragama, berbangsa, dan bernegara,” ungkapnya.

Mas’ud berharap forum seperti ini dapat melahirkan tim changer yang mendorong penerapan hukum berkeadilan sekaligus membentuk bangsa yang kuat.

Baca Juga:  Camat hingga RW Bergerak Aktif Wujudkan Kampung Pancasila Madani Surabaya

“Majelis mulia seperti ini akan mengangkat marwah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah, sekaligus mengangkat derajat Indonesia di mata dunia,” tambahnya.

Webinar ini menghadirkan keynote speaker Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Sementara itu, moderator Prof. Dr. Hufron, SH., MH., Koordinator Bidang Hukum dan Politik Kebangsaan PW ISNU Jawa Timur.

Adapun para narasumber yang memberi materi antara lain Dr. (HC) KH. Afifuddin Muhajir, M.Ag., Wakil Rais Aam PBNU sekaligus Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Situbondo; Prof. Dr. Moh. Fadli, SH., M.Hum., Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang; serta Prof. Dr. M. Noor Harisuddin, M.Fil.I., Guru Besar Ushul Fiqh UIN KHAS Jember.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Populer
ADVERTISEMENT

“NJLIMET”

ADVERTISEMENT
Terbaru
ADVERTISEMENT